JEKTVNEWS.COM- Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam dan khas di setiap wilayahnya, yang mencakup tradisi, kesenian, bahasa, kuliner, senjata, hingga pakaian adat. Setiap elemen budaya ini berperan penting dalam memperkuat identitas masyarakat setempat, sekaligus menjadi simbol warisan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Salah satu contoh yang menarik adalah budaya busana tradisional masyarakat Jambi, khususnya pakaian baju kurung tanggung yang dipadukan dengan aksesori kepala khas, yaitu tengkuluk atau tekuluk.
Baju kurung tanggung merupakan pakaian adat perempuan Melayu Jambi yang mencerminkan keanggunan sekaligus kesederhanaan. Pakaian ini biasanya dikenakan dalam berbagai acara adat atau upacara penting, dan sering kali dipadukan dengan aksesori kepala yang disebut tengkuluk.
BACA JUGA:Bolu Kojo, Si Manis dari Jambi
Tengkuluk atau tekuluk adalah kain penutup kepala yang digunakan oleh perempuan Jambi. Fungsi utamanya sebagai pelindung kepala, namun tengkuluk juga berperan sebagai simbol keanggunan dan kehormatan. Model atau cara pemakaian tengkuluk pun memiliki makna khusus, mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal yang terus hidup dalam masyarakat Jambi.
Menurut Hartati M, dkk. dalam artikel berjudul "Estetika Ragam Tengkuluk Pakaian Tradisional Masyarakat Melayu Jambi," pakaian tradisional Melayu Jambi memiliki makna mendalam dan beragam simbolisme.
Setiap elemen dari pakaian adat, termasuk tengkuluk, mencerminkan bukan hanya estetika visual, tetapi juga nilai-nilai budaya, norma, dan sejarah yang melekat dalam masyarakat Melayu Jambi. Fungsi pakaian tradisional sebagai medium ekspresi budaya tidak hanya terbatas pada Jambi saja, tetapi juga tercermin dalam berbagai daerah lain di Indonesia.
BACA JUGA:Motif Durian Pecah Salah Satu Batik Ikonik dari Jambi
Dwi Ratna Nurhajarini dalam artikelnya yang berjudul "Kain Kebaya dan Rok: Pakaian Perempuan Yogyakarta Awal Abad ke-20" menjelaskan bahwa pakaian adalah "kulit sosial dan budaya" yang berfungsi sebagai ekspresi dan identitas seseorang.
Selain itu, pakaian memiliki peran dalam membentuk citra diri individu di tengah masyarakat. Pandangan ini menggarisbawahi bahwa busana tradisional tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh, tetapi juga mencerminkan karakter dan identitas budaya seseorang, serta menunjukkan status sosial dan sikap seseorang terhadap tradisi.
Dari kedua pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pakaian adat merupakan cerminan dari identitas budaya. Setiap unsur dalam busana tradisional, mulai dari bentuk, warna, hingga aksesori yang dikenakan, menggambarkan nilai-nilai budaya dan identitas kolektif suatu masyarakat.
Dalam konteks Jambi, pakaian baju kurung tanggung dan tengkuluk bukan hanya sekadar busana, tetapi juga simbol penghormatan terhadap kearifan lokal dan kebanggaan terhadap identitas budaya Melayu Jambi.