JEKTVNEWS.COM - Era digital telah membawa perubahan besar dalam dunia bisnis, menciptakan peluang sekaligus tantangan bagi entrepreneur muda. Generasi muda umumnya memiliki keterampilan digital yang kuat, namun kesenjangan literasi teknologi antara mereka dan generasi yang lebih tua sering kali menjadi hambatan dalam kolaborasi bisnis. Artikel ini membahas pentingnya keterampilan dan literasi digital dalam menghadapi tantangan ini serta menawarkan solusi berupa pelatihan literasi digital dan kolaborasi lintas generasi. Dengan pendekatan tersebut, bisnis dapat berkembang secara inklusif dan berkelanjutan di era digital.
1. PENDAHULUAN
Di era digital saat ini, teknologi dan informasi berkembang dengan sangat pesat, memberikan dampak signifikan di berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, dan transportasi. Kemajuan teknologi ini diharapkan dapat mempermudah pekerjaan manusia di masa depan. Digitalisasi merupakan bentuk modernisasi penggunaan teknologi, sering kali berkaitan erat dengan kehadiran internet dan teknologi informasi. Dengan adanya teknologi canggih, banyak hal yang dulunya sulit dilakukan kini menjadi lebih mudah. Pesatnya perkembangan teknologi digital juga ditandai dengan munculnya berbagai alat komunikasi mutakhir yang memungkinkan individu untuk mengolah, memproduksi, mengirimkan, serta menerima berbagai pesan komunikasi di mana saja dan kapan saja, tanpa terhalang batasan ruang dan waktu. Perkembangan ini secara alami turut mempercepat kemajuan di sektor media massa, yang merupakan komponen penting dalam komunikasi.
Era digital telah membawa masyarakat menuju kehidupan yang lebih praktis dan modern di banyak bidang, termasuk sektor ekonomi. Penelitian menunjukkan bahwa dalam era ini terjadi evolusi teknologi berbasis internet, yang memberikan kemudahan bagi para pelaku bisnis, terutama generasi muda. Dengan semakin berkembangnya internet, informasi dapat diakses dan disebarkan dengan cepat, mendukung aktivitas bisnis di tingkat global tanpa hambatan berarti. Kemajuan teknologi digital memang menawarkan peluang besar. Namun, ada kendala dalam hal literasi teknologi, terutama ketika dibandingkan antara generasi muda yang umumnya lebih terbiasa dengan penggunaan teknologi modern dan generasi yang lebih tua yang mungkin merasa kesulitan untuk beradaptasi. Kesenjangan dalam literasi teknologi ini menciptakan tantangan kolaborasi dan komunikasi antar generasi, khususnya dalam dunia bisnis yang kini sangat bergantung pada teknologi digital. Entrepreneur muda cenderung lebih cepat menguasai alat-alat digital seperti platform e-commerce dan pemasaran online, sementara generasi yang lebih tua sering kali membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami dan memanfaatkan teknologi ini secara efektif. Ini mengharuskan adanya solusi berupa pendidikan dan pelatihan digital bagi generasi yang lebih tua, serta kolaborasi lintas generasi agar bisnis dapat terus berkembang di era digital ini. Dan tentunya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengakaji tantangan dan solusi bagi Entrepuner muda dalam menghadapi ketimpangan literasi teknologi antar lintas generasi.
2. PEMBAHASAN
"Keterampilan digital" tidak hanya merujuk pada kemampuan teknis semata, tetapi merupakan gabungan kompleks antara perilaku, keahlian, pengetahuan, kebiasaan kerja, serta pemahaman kritis terhadap teknologi (UNESCO, 2018c). Keterampilan digital mencakup kemampuan untuk mengakses, memahami, berbagi, dan menciptakan informasi dengan bijak melalui penggunaan teknologi digital, baik untuk tujuan pembelajaran maupun pekerjaan (UNESCO, 2018a). Selain itu, literasi digital lebih luas lagi, yaitu kemampuan untuk mendefinisikan, mengakses, mengelola, mengomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital. Literasi ini tidak hanya penting untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital, tetapi juga kehidupan sosial (UNESCO, 2018b). Keterampilan dan literasi digital ini menjadi kunci dalam adopsi teknologi yang sukses, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan serta inklusi masyarakat. Oleh karena itu, pengukuran keterampilan digital dan literasi digital sangat penting untuk merancang strategi penetrasi teknologi yang efektif. Sehingga, gambaran mengenai tentanf kemampuan generasi muda yang lebih adaptif terhadap teknologi akaan menyulitkan kolaborasi bisis digital dengan perbandingan kemampuan generasi tua yang lebih lambat beradaptasi.
Tantangan utama yang dihadapi entrepreneur muda di era digital, keterampilan dan literasi digital menjadi faktor yang sangat krusial. Di satu sisi, generasi muda yang tumbuh dalam era teknologi modern biasanya lebih mudah menguasai berbagai alat digital, seperti platform e-commerce, media sosial, dan aplikasi pemasaran digital. Mereka memiliki keunggulan dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam strategi bisnis mereka, yang memberikan mereka kecepatan dan fleksibilitas dalam menghadapi dinamika pasar. Namun, tantangan muncul dari adanya ketimpangan keterampilan digital antara generasi muda dan generasi yang lebih tua, yang mungkin lebih lambat beradaptasi dengan teknologi baru. Kesenjangan ini menciptakan hambatan bagi kolaborasi antar generasi dalam bisnis, di mana para entrepreneur muda harus menghadapi kendala dalam bekerja sama dengan rekan bisnis, klien, atau mentor dari generasi yang lebih tua yang kurang familiar dengan teknologi digital.
Solusi untuk menjembatani kesenjangan teknologi antara generasi muda dan tua sangat diperlukan agar setiap lapisan masyarakat dapat berpartisipasi penuh dalam era digital ini. Salah satu langkah penting adalah memberikan pelatihan literasi digital yang lebih luas, terutama untuk generasi yang lebih tua. Literasi digital, seperti yang ditekankan UNESCO, bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga mencakup pemahaman kritis terhadap teknologi, yang memungkinkan individu memanfaatkan informasi secara efektif dan aman. Program-program pelatihan keterampilan digital perlu difokuskan pada peningkatan pemahaman terhadap teknologi digital, yang dapat membantu generasi tua untuk lebih beradaptasi dengan alat-alat bisnis modern seperti sistem pembayaran digital, pemasaran berbasis internet, atau platform komunikasi digital.
Selain pelatihan, kolaborasi lintas generasi juga sangat penting. Entrepreneur muda dapat memanfaatkan keterampilan teknologi mereka untuk mendukung generasi tua yang mungkin memiliki lebih banyak pengalaman dalam menjalankan bisnis konvensional. Dengan demikian, terbentuklah sinergi antara dua generasi yang saling melengkapi. Pengalaman dan wawasan yang dimiliki oleh generasi yang lebih tua dapat digabungkan dengan keterampilan digital dan inovasi yang dikuasai oleh generasi muda, menciptakan peluang untuk pertumbuhan bisnis yang lebih holistik di era digital. Kolaborasi semacam ini tidak hanya membantu mengatasi kesenjangan keterampilan, tetapi juga mendorong inklusi yang lebih besar di berbagai sektor ekonomi. Dengan pelatihan yang memadai dan kolaborasi lintas generasi, kesenjangan literasi digital dapat diatasi, sehingga setiap generasi dapat berkontribusi secara optimal dalam ekosistem bisnis modern. Inilah cara untuk menghadapi tantangan di era digital, di mana keterampilan digital dan literasi menjadi kunci untuk kesuksesan yang berkelanjutan.
3. KESIMPULAN
Era digital telah menghadirkan peluang besar bagi entrepreneur muda, namun juga menimbulkan tantangan signifikan yang berkaitan dengan keterampilan dan literasi digital. Di satu sisi, generasi muda memiliki keunggulan dalam menguasai teknologi, yang memungkinkan mereka memanfaatkan berbagai alat digital untuk mengembangkan bisnis secara lebih cepat dan efisien. Di sisi lain, terdapat kesenjangan dalam literasi digital antara generasi muda dan generasi yang lebih tua, yang sering kali mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan teknologi baru. Kesenjangan ini dapat menjadi hambatan dalam kolaborasi bisnis antar generasi dan menimbulkan tantangan dalam lingkungan kerja yang semakin digital.
Untuk menjembatani kesenjangan ini, diperlukan dua pendekatan utama: pertama, peningkatan literasi digital melalui pelatihan yang fokus pada pemahaman kritis dan penggunaan teknologi secara efektif bagi generasi yang lebih tua. Ini memungkinkan mereka untuk lebih mudah beradaptasi dan berpartisipasi dalam ekonomi digital yang terus berkembang. Kedua, penting untuk mendorong kolaborasi lintas generasi, di mana pengalaman bisnis generasi yang lebih tua dapat berpadu dengan inovasi dan keterampilan digital generasi muda. Sinergi ini akan menciptakan ekosistem bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dengan demikian, keterampilan dan literasi digital tidak hanya menjadi aset bagi entrepreneur muda, tetapi juga menjadi jembatan untuk menciptakan kolaborasi yang lebih baik antar generasi di dunia bisnis modern. Adopsi teknologi yang efektif dan inklusi digital yang menyeluruh akan menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi tantangan bisnis di era digital ini.
DAFTAR PUSTAKA