TANJAB BARAT, JEKTVNEWS.COM - Pasca dua dokter spesialis hemodialisa dan spesialis bedah dimutasi ke Rumah Sakit Suryah Khairuddin Merlung, ini tentunya memicu kisruh yang ditimbulkan, salah satunya pelayanan pasien hemodialisa atau pasien cuci darah tidak dapat dilayani, menanggapi hal ini Bupati Tanjung Jabung Barat Anwar Sadat menyebut mutasi dikalangan ASN, ini dianggap hal biasa, dan yang terpenting kinerja ASN harus di tingkatan terkhusus dibidang pelayanan ditengah masyarakat.
Terkait pindahnya dua dokter berstatus suami istri yakni dokter yang dianggap dokter senior, atau khusus dokter spesialis hemodialisa dan dokter bedah. Setidaknya orang nomor satu di Tanjung Jabung Barat menanggapi hal tersebut dengan santai dan bijaksana.
Yang mana menurut Anwar Sadat Mutasi ASN merupakan hal biasa dalam suatu pemerintahan, sebab mutasi ASN tersebut pada prinsipnya berjalan sesuai regulasi yang ada, dan telah dikaji sesuai aturan, karena yang terpenting ASN harus mengabdi dan melayani masyarakat, terkhusus dibidang pelayanan seperti kesehatan maupun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
BACA JUGA:Waka DPRD Jambi Pinto Minta PLN Bayar Kompensasi Kepada Pelanggan
Dan ia meminta kepada seluruh ASN dilingkup Tanjab Barat, harus berkontribusi dalam hal pelayanan, dan kinerja ditingkatkan terkhusus dibidang pelayanan kesehatan, terkhusus dirumah sakit maupun puskesmas, sebab pelayanan prima dan optimal sangat diharapkan, dan terkait mutasi dua dokter tersebut ini dianggap sebagai pembelajaran dan diambil hikmahnya, karena mekanisme pelayanan yang terpenting ditingkatkan kepada masyarakat.
“Harapan kami semua pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan itu bisa berjalan dengan sebaik-baiknya,” ujar H.Anwar Sadat, Bupati Tanjab Barat, Kamis (6/6).
BACA JUGA:Jadi Jemaah Haji Termuda, M. Ridho Yudha Putra Gantikan Ibu yang Sakit
Untuk diketahui hingga saat ini rumah sakit plat merah milik pemerintah untuk sementara tidak melayani pasien hemodialisa atau cuci darah, hingga batas ditentukan atau hingga dokter spesialis hemodialisa terdapat pengganti, sedangkan untuk dokter spesialis bedah ada di Rumah Sakit KH Daud Arif Kuala Tungkal.
Terkait hal ini pula Direktur Rumah Sakit KH Daud Arif Kuala Tungkal Sahala menyebut, bahwa pada Senin kemarin telah terdapat 5 pasien HD yang terpaksa dirujuk ke Jambi, namun terkait fasilitas dan biaya ditanggung pribadi dirinya selaku pemimpin tertinggi dirumah sakit.
BACA JUGA:Perkuat Sinergi BTN, DPD REI dan Apersi Diskusi Bersama
“Senin kemari nada 5 pasien HD yang terpaksa rujuk ke Jambi karena kurangnya tenaga profesional. Rumah Sakit pelayanan cuci darah di tempat kita ini kita usahakan secepatnya itu tadi sudah disampaikan Komisi II jalin komunikasi dengan dokter spesialis kita coba komunikasi siapa tahu nanti izinnya tetap bisa praktik di sini,” jelas Sahala Simatupang, Dirut RS KH Daud Arif Kuala Tungkal, Kamis (6/6).