KOTA JAMBI, JEKTVNEWS.COM - Wakasat Reskrim Polresta Jambi mengungkapkan, berandalan bermotor yang kerap menganggu ketertiban di wilayah hukum Jambi terdiri dari ragam kelompok. Dan akan ditindak tegas pihak kepolisian jika membahayakan keselamatan masyarakat.
Wakasat Reskrim Polresta Jambi, Akp Moh Ilham Habibie saat jumpa pers pada Jumat, 10 Mei 2024 menyampaikan, berdasarkan hasil pemeriksaan, satu dari 5 pemuda tersebut mengakui bahwa senjata tajam ini milik RR.
BACA JUGA:Lomba Mewarnai Tingkat Kota Sungai Penuh di Saung Tepi Sawah dan Resto
Lanjutnya, memang ada dua squad untuk saling menyerang, yang mana kelompok pertama adalah squad gabungan dari kelompok Skip, Bakung 23, Danau Misteri, Kresidok, AKBP, RSB, Jambi Misteri dan Orkerta. Mereka saling menyerang dengan squad Warning, Was Famil, Gobu, Rose 23 Independen, Timur Misteri, TIP dan PTK20.
Dirinya menjelaskan, berdasarkan laporan masyarakat, memang sudah marak terjadi aksi gerombolan bermotor. Sehingga dari Opsnal Satreskrim dan Tim Serigala Kota terus melakukan patroli dan menimalisir gangguan Kamtibmas sekelompok remaja yang tidak terkontrol.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Polresta Jambi kedepannya akan melakukan patroli skala besar maupun kecil, baik itu di Polresta Jambi maupun di tingkat Polsek.
BACA JUGA:Sekelompok Pemuda Beserta Senjata Tajam dan Puluhan Motor Diamankan Tim Srigala Kota Polresta Jambi
Dengan tegas Habibi menekankan, Satreskrim Polresta Jambi tidak segan-segan untuk melakukan tindakan hukum tegas terukur jika gerombolan bermotor itu mengancam keselamatan masyarakat apalagi sampai menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
“Hasil pemeriksaan kami dari lima remaja tersebut, terdapat satu inisial MR yang mengakui mengiyakan, dan dari empat jenis senjata tajamam ini adalah milik dia. Dari hasil pemeriksaan juga memang dari awalnya ada dua squad untuk saling menyerang. Jadi memang sudah marak kelompok-kelompok berandal motor ini yang sering terjadi di Kota Jambi. Maka kita gabungan optional, akan terus melakukan patroli untuk nominalisir kegiatan-kegiatan remaja yang tidak terkontrol,” ujarnya, Sabtu (11/5).