KOTA JAMBI, JEKTVNEWS.COM - Pemerintah Kota Jambi turunkan tim pengawasan hauling angkutan batu bara lewat jalur darat. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di jalan nasional.
Hauling angkutan batu bara kembali di buka lewat jalur darat, pada 2 April 2024 kemarin. Pemerintah Kota Jambi pun mulai mengantisipasi terjadinya kemacetan di jalan nasional, pasalnya Kota Jambi menjadi salah satu ruas jalan yang dilewati saat hauling angkutan batu bara.
BACA JUGA:Ombudsman Jambi Tegaskan ke Pemda Agar PPPK Tahun 2024 Tidak Ada Tes SKTT
Kepala Dinas Perhubungan Kota Jambi, Saleh Ridho mengatakan, pihaknya menurunkan tim pengawasan hauling batu bara bersama Polresta Jambi. Pihaknya akan mengatur sejumlah titik yang menjadi rawan macet, seperti Simpang Pal 10 Kota Baru, Simpang Tanjung Lumut, Simpang Marene dan Simpang Sijinjang.
Operasional angkutan batu bara lewat jalur darat di Kota Jambi ini juga dibatasi, dari pukul 9 malam hingga 5 subuh. Jika masih ada angkutan batu bara yang beroperasi diluar jam yang telah ditentukan, tim pengawas akan langsung melakukan tindakan tilang.
“Terkait dengan mobil batu bara yang sudah dimulai sesuai dengan rapat tim terpadu yang dilaksanakan hari Kamis atau Jumat bersama Timwas Provinsi bahwa sudah dimulai hauling batu bara khususnya wilayah kota ini yang diarah Tempino dan Sungai Gelam. Kesempatan ini Dishub Kota Jambi bersama Polresta Dishub Provinsi itu mensiagakan petugas di titik-titik Sentral terkait dengan kemacetan khususnya di simpang pal-10, Simpang Tanjung Lumut, Simpang Marene sampai dengan Simpang siginjai. Kawan-kawan setiap malam dimulai jam 21.00 - 05.00 WIB. Jadi saat ini dari pengamatan yang ada di lapangan itu rata-rata mobil houling setiap malam itu di angka 200-an,” ujar Saleh Ridho, Kadis Perhubungan Kota Jambi, Kamis (9/5).
Jalan Lintas Barat Kota Jambi menjadi jalur darat hauling angkutan batu bara dari Sungai Bahar dan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi.