Tingkat emisi dan polutan: Semakin tinggi tingkat emisi dan polutan di udara, semakin tinggi risiko terkena gangguan kesehatan pernapasan.
Durasi paparan: Semakin lama terpapar emisi dan polutan, semakin tinggi risiko terkena gangguan kesehatan pernapasan.
Kondisi kesehatan individu: Orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti asma, bronkitis kronis, dan penyakit jantung lebih berisiko terkena dampak kesehatan dari emisi dan polutan PLTU MT.
Upaya pencegahan:
Penggunaan teknologi ramah lingkungan: Penggunaan teknologi yang lebih modern dan ramah lingkungan dapat membantu mengurangi emisi dan polutan dari PLTU MT.
Pemantauan kualitas udara: Pemantauan kualitas udara secara berkala dapat membantu mengetahui tingkat emisi dan polutan di sekitar PLTU MT.
BACA JUGA:10 Pebalap Belia Tembus Seleksi Astra Honda Racing School 2024
Penggunaan alat pelindung diri: Orang yang bekerja di sekitar PLTU MT harus menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker dan sarung tangan untuk melindungi diri dari emisi dan polutan.
Pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat: Masyarakat yang tinggal di sekitar PLTU MT perlu mendapatkan informasi dan edukasi tentang bahaya emisi dan polutan PLTU MT serta cara untuk melindungi diri.
Pemberian akses ke layanan kesehatan: Masyarakat yang tinggal di sekitar PLTU MT perlu mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang memadai untuk menangani gangguan kesehatan pernapasan yang mungkin terjadi.
Pembangunan PLTU MT dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan pernapasan. Diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk meminimalkan dampak kesehatan tersebut, seperti penggunaan teknologi ramah lingkungan, pemantauan kualitas udara, dan pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat.