JEKTVNEWS.COM - Nilai tukar rupiah pada pagi hari ini bertengger di Rp 15.605 per dolar AS, mengalami penurunan sebesar 88 poin atau minus 0,56 persen dibandingkan penutupan sebelumnya. Mata uang Garuda ini tidak sendirian, seiring mata uang Asia yang kompak mengalami pelemahan. Rupee India turun 0,03 persen, dolar Hong Kong jatuh 0,04 persen, dolar Singapura merosot 0,07 persen, yuan China anjlok 0,15 persen, dan peso Filipina amblas 0,25 persen.
BACA JUGA:Indeks Saham Menguat, Investor Asing Net Sell Rp876,8 Miliar
Tak hanya mata uang Asia, mata uang negara maju juga mayoritas melemah. Poundsterling Inggris merosot 0,04 persen, euro Eropa naik 0,03 persen, franc Swiss naik 0,07 persen, dolar Australia turun 0,34 persen, dan dolar Kanada minus 0,11 persen. Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong, meramalkan bahwa rupiah akan mengalami pelemahan hari ini. Menurutnya, dolar AS mengalami rebound setelah rilis data tenaga kerja non-farm payroll (NFP). Leong menambahkan bahwa investor tengah menantikan data penjualan ritel Indonesia edisi November.
BACA JUGA:Sering Dikonsumsi Dalam Berbagai Olahan, Ternyata Singkong Menyimpan Ragam Manfaat Kesehatan
"Investor menantikan data penjualan ritel Indonesia edisi November," katanya dalam keterangannya. Leong memperkirakan bahwa rupiah bergerak di kisaran Rp15.550 sampai Rp15.650 per dolar AS pada hari ini. Pergeseran nilai tukar ini menjadi perhatian utama, mengingat dinamika pasar global dan data ekonomi yang terus memengaruhi pergerakan mata uang di seluruh dunia.