Suamimu Menghamiliku

Suamimu Menghamiliku

Isi pesan itu masih panjang. “Aku mung nyuwun tulung siji, aku rabien, Mas. Dadi nomor loro gaopo, sing penting anakku duwe bapak (Aku cuma minta tolong satu, nikahilah aku, Mas. Jadi istri kedua juga tidak apa-apa, yang penting anakku punya bapak, red),” sambung pesan itu.

Sephia juga menyertakan foto dalam pesan itu. Foto itu adalah hasil test pack kehamilan. Ada setrip dua yang berarti positif hamil.

Karin yang tak terima langsung masuk ke kamar dan melemparkan ponsel ke arah Donwori. Sontak Donwori pun kaget, terkejut sekaligus terheran-heran.

Namun, menurut Karin, sepertinya Donwori sudah mafhum. Sebab, kalimat pertama yang keluar dari mulut Donwori adalah “aku bisa jelaskan”.

Donwori pun mengatakan kalimat yang sudah lazim dikatakan seseorang yang tengah tertangkap basah. Karin menuturkan, Donwori berkelit dengan menyebut hal yang terjadi tidak seperti sangkaan istrinya.

“Sambil nangis-nangis saya tanya, tidak seperti bayangannya apanya, semua sudah jelas,” ujarnya.

Malam itu juga Karin menelepon Sephia menggunakan ponsel Donwori. Ternyata Sephia langsung mengangkat panggilan telepon dan mengucapkan kata ‘sayang’ kepada lawan bicaranya.

Sapaan sayang itu membuat Karin makin panas. Setelah memperkenalkan diri, Karin langsung meminta wanita simpanan suaminya itu buka-bukaan.

Cerita Sephia malah membuat hati Karin makin tersakiti. Sephia, kata Karin, adalah teman main Donwori.

Ternyata Donwori memacari Sephia hanya berselang enam bulan setelah dia menikahi Karin. Perselingkuhan itu bermula ketika Donwori merasa lebih nyaman dengan Sephia ketimbang dengan istrinya.

Saking nyamannya, Donwori kebablasan. Sampai-sampai, Donwori dua kali menghamili Sephia.

Saat itu Karin sudah tak bisa berpikir jernih. ”Sampean pingin dirabi ambek bojoku kan? Wes, rabi-rabien. Gak perlu dadi bojo nomer loro, pek en dewe (Kamu pengin dinikahi suamiku kan? Sudahlah, nikah-nikah sana. Tak perlu jadi istri nomor dua, buatmu sendiri, red),” kata Karin menirukan ucapannya kepada Sephia.

Saat itu opsi di benak Karin cumai cerai. “Aku mundur! Aku gak butuh bojo modelan koyo ngene (Aku tak butuh suami seperti itu, red),” kata Karin.(Radar Surabaya)

Sumber: