Presiden Persebaya: Klub yang Bagus Lakukan Pembinaan ”Dipenalti” Timnas
”Ini menunjukkan lemah dan timpangnya sistem sepakbola di Indonesia. Karena justru mempenalti danmerugikan tim-tim yang justru melakukan investasi danpembinaan dengan baik,” kecam Azrul. ”Sementara klublain dengan mudah mengambil saja pemain-pemainnaturalisasi dan minim investasi di pembinaan.
Harus ada jalan keluar lebih baik mengenai masalahfundamental sistem sepak bola di negara kita ini,” lanjutnya.
Persebaya memang punya pembinaan pemain muda yang rapi. Dana besar miliaran rupiah digelontorkan untukkompetisi internal Persebaya. Kompetisi itu dari tahun ketahun melahirkan pemain kaliber nasional.
Marsel adalah fenomena terbaru. Ia adalah jebolan klubinternal Persebaya yang masih berusia 17 tahun. Namun, sudah menjadi andalan di tim senior.
Sebelumnya, Rachmat Irianto juga menjadi langganantimnas. Pada musim 2018, Rian bahkan hanya bermainsekali satu musim untuk Persebaya. Ia disibukkan denganpemusatan latihan jangka panjang timnas. Tahun ini pun Rian hanya bermain tidak sampai sepuluh kali sebagaistarter, karena begitu sibuk dengan agenda timnas. Dan masih akan ditambahi Piala AFF U-23 bulan depan. (*)
Sumber: