First Lady yang Lucu
Istri Trump? Juga tidak banyak peran, walau sebenarnya telah memecahkan beberapa "rekor." Misalnya, istri presiden pertama yang imigran, yang lahir di luar negeri, yang mantan model, dan yang pernah berpose telanjang.
Istri-istri para presiden Partai Demokrat? Memang cenderung "bersuara." Istri Bill Clinton, Hillary, adalah seorang pengacara lulusan universitas kondang, Yale. Pernah jadi menteri luar negeri, dan nyaris jadi presiden perempuan pertama dalam sejarah Amerika.
Istri Obama, Michelle, juga pengacara lulusan Harvard. Jangan kaget kalau Michelle akan terus berkiprah di depan publik dalam tahun-tahun ke depan.
Nah, sekarang, Amerika akan punya Jill Biden sebagai first lady baru. Sebenarnya juga bukan benar-benar baru di White House. Karena dia pernah lama jadi second lady alias istri wakil presiden.
Joe Biden menikahi Jill pada 1977.
Namun dulu, Jill banyak "tenggelam" oleh kiprah Michelle Obama. Dan lagi, dulu Jill memilih tetap aktif mempertahankan pekerjaan hariannya. Menjadi seorang guru/dosen di community college. Bagi yang tidak familiar, community college itu sekolah lanjutan setelah SMA. Tapi bukan universitas dan biasanya lebih melayani kebutuhan pendidikan lanjutan warga sekitarnya. Khususnya yang kurang mampu.
Biaya masuknya sangat rendah. Maksimal menyediakan gelar dua tahun, dan semua nilainya bisa digunakan untuk masuk universitas. Saya termasuk produk community college. Karena tidak punya ijazah SMA (cerita panjang), saya "nyambi" ngambil kelas di Sacramento City College sebelum menuntaskan S1 saya di California State University Sacramento.
Karena murah dan mudah masuknya, banyak imigran atau orang kurang mampu, atau orang yang bekerja siang dan butuh kuliah malam, mengejar pendidikan lanjutan mereka di community college.
Jill Biden fokus mendedikasikan dirinya di dunia ini. Dia meraih gelar doktor dari Delaware University, di bidang edukasi, dengan disertasi tentang pentingnya peran community college.
Jadi, selama bertahun-tahun Joe Biden jadi wakil Obama, Jill tetap mengajar. Kalau harus bepergian dengan Joe, dia membawa serta pekerjaannya untuk menilai tugas-tugas para pelajar.
Michelle Obama, dalam sebuah wawancara, mengaku mengagumi itu. Saat masuk pesawat, dia sebenarnya ingin duduk dan berbincang dengan Jill. Tapi dia harus menunggu, karena Jill harus menyelesaikan dulu pekerjaannya menilai tugas-tugas di dalam pesawat!
Jill mengingatkan saya pada orang tua angkat saya waktu SMA di Kansas. John dan Chris Mohn. Walau punya usaha media, mereka tetap mendedikasikan diri mengajar di SMA setempat. Jill usianya sama dengan Chris Mohn, sama dengan Abah saya. Lahirnya pada 1951. John, yang usianya sudah lebih dari 80 tahun, sekarang sudah pensiun. Chris sampai sekarang masih mengajar di universitas, mengajar Bahasa Spanyol.
Kalau jiwanya pendidik, sepanjang hidup selama masih kuat akan terus menekuninya!
Tentu saja, akan sangat sulit bagi Jill Biden untuk tetap jadi pengajar ketika resmi jadi first lady nanti. Dia sendiri paham itu. Ketika ditanya apakah dia ingin tetap mempertahankan pekerjaannya, dia hanya bisa menjawab, "I sure hope so (Saya benar-benar berharap masih bisa)."
Yang bisa saya bayangkan, dunia pendidikan akan mendapat fokus ekstra di era Biden nanti. Khususnya pendidikan lanjutan bagi yang membutuhkan, seperti lewat community college. Saya yakin akan ada program besar di bidang itu.
Sumber: