Wow!! Fenomena Masyarakat Beli Telur Pecah, Begini Tanggapan Bapanas

Wow!! Fenomena Masyarakat Beli Telur Pecah, Begini Tanggapan Bapanas

Telur Pecah-ist-

JEKTVNEWS.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengimbau masyarakat untuk mengutamakan keamanan Pangan terkait fenomena masyarakat membeli telur pecah dengan harga murah.

“Pada prinsipnya jika selaput telurnya tidak pecah maka masih aman dikonsumsi karena cairannya masih tertutup, namun jika tidak seperti itu sebaiknya tidak dibeli karena kami khawatir keamanan pangannya belum terjamin,” ujar Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa, Rabu (6/3).

BACA JUGA:Hasil Rekapitulasi KPU, Partai PPP Jadi Ketua DPRD Kabupaten Batanghari, Segini Perolehan Suara Sahnya

I Gusti pun menambahkan jika telur yang sudah pecah sangat rentan terkontaminasi oleh bakteri. Beliau mengimbau agar masyarakat lebih bisa memilih sebelum membeli telur.

BACA JUGA:Tingkatkan Pelatihan Tenaga Kerja Melalui Sertifikat Tenaga Kerja Konstruksi

“Telur yang pecah, yang sudah keluar cairannya itu akan terkontaminasi dengan bakteri. Meskipun harganya murah namun jika tidak sehat kan akan berbahaya juga. Oleh karena itu kami mengimbau kepada bapak dan ibu dapat mengetahui mana yang layak dan mana yang tidak untuk memutuskan membeli telur,” ungkap I Gusti Ketut.

Diketahui, telur merupakan sumber protein yang mudah diolah dan disukai banyak orang. Namun, perhatikan kondisinya sebelum dimasak. Telur pecah atau retak, meskipun terlihat sepele, menyimpan bahaya yang tidak boleh diabaikan.

Mengapa Telur Pecah Berbahaya?

Kerusakan Cangkang Melemahkan Pertahanan: Cangkang telur memiliki membran pelindung alami yang menjaga telur dari bakteri dan kontaminasi.

Kerusakan pada cangkang, seperti retak, membuka celah bagi bakteri berbahaya untuk masuk. Bakteri Salmonella: Telur mentah, terutama dari ayam, berpotensi terkontaminasi bakteri Salmonella. Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala seperti mual, muntah, diare, dan demam.

Kontaminasi Silang: Telur pecah yang terpapar bakteri dapat mencemari telur lain di sekitarnya. Hal ini meningkatkan risiko kontaminasi silang dan membahayakan seluruh batch telur.

Gejala Keracunan Salmonella:

Mual

Muntah

Diare

Demam

Sakit kepala

Kelelahan

Gejala biasanya muncul 12-72 jam setelah mengkonsumsi telur yang terkontaminasi dan dapat berlangsung hingga 7 hari. Pada kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, keracunan Salmonella dapat berakibat fatal.

Mengkonsumsi telur pecah atau retak tidak dianjurkan karena berisiko tinggi terkontaminasi bakteri Salmonella dan menyebabkan keracunan makanan.

BACA JUGA:Hasil Rekapitulasi KPU, Partai PPP Jadi Ketua DPRD Kabupaten Batanghari, Segini Perolehan Suara Sahnya

Selalu perhatikan kondisi telur dan terapkan tips aman untuk memastikan konsumsi telur yang sehat dan bebas bahaya.

Sumber: