Mengejutkan! KDM Sidak Pabrik Aqua Subang, Terungkap Sumber Air Bukan Dari Pegunungan
KDM saat sidak ke pabrik Aqua Subang-Istimewa/jektvnews.com-KDM Channel
JEKTVNEWS.COM - Sidak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke PT Tirta Investama Subang (Aqua) baru-baru ini menyita perhatian masyarakat luas.
Pada sidak tersebut, Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengungkap berbagai fakta menarik tentang proses pengolahan hingga pendistribusian air mineral Aqua.
Ternyata terungkap dalam kunjungan KDM, bahwa pabrik air mineral di Subang itu ternyata tidak menggunakan sumber mata air pegunungan seperti yang selama ini diyakini banyak orang.
Fakta mengejutkan ini terkuak setelah KDM melakukan sidak ke ke lokasi pabrik Aqua di Subang.
KDM menemukan fakta bahwa, air yang digunakan untuk produksi ternyata berasal dari lapisan tanah dalam atau ground water yang diambil menggunakan pompa bertekanan tinggi.
Air yang diolah menjadi air mineral tersebut ternyata bukan berasal dari air permukaan, melainkan air tanah dalam (sumur bor) dengan kedalaman antara 60 hingga 132 meter.
“Lho, ini bukan air permukaan yang katanya dari mata air pegunungan, ya? Oh, dari sumur pompa dalam,” kata KDM, dikutip dari KDM Channel.
KDM mempertanyakan kemurnian air bawah tanah tersebut kepada pihak PT Aqua, termasuk sumber air yang dikelola di seluruh wilayah Jawa Barat.
“Semua daerah di Jawa Barat dari air bawah tanah? Oh iya, lalu semakin dalam airnya semakin murni, ya? Ini tidak berbahaya kalau terjadi pergeseran tanah?” ujar Dedi.
Dalam sidaknya, KDM didampingi oleh pejabat dari Dinas Lingkungan Hidup, aparat desa, serta sejumlah warga sekitar.
Dedi mengatakan, bahwa pengambilan air dari sumber bawah tanah perlu dikendalikan dengan ketat.
Menurutnya, pemanfaatan air tanah harus dipastikan tidak merusak ekosistem dan tidak mengganggu ketersediaan air bagi warga sekitar.
“Dulu Kasung Malang tuh enggak pernah banjir. Hari ini Kasung Malang itu banjir. Kan gitu loh. Berarti kan ada problem lingkungan akut yang harus segera dibenahi,” jelas Dedi.
Dedi menambahkan, persoalan lingkungan seperti banjir dan longsor bisa jadi dipicu oleh kerusakan hutan dan pengelolaan sumber daya alam yang tidak bijak.
"Pemerintah tidak anti terhadap investasi, namun setiap perusahaan harus memperhatikan izin pengambilan air, menjaga kelestarian lingkungan, serta memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar," ucap KDM.
Sumber:
