JAKARTA- Pasukan Israel menembak mati seorang Palestina di dekat perbatasan Gaza pada hari Ahad (24/2) kemarin. Jasad pria tersebut kemudian diseret dengan sebuah buldoser. Video kejadian ini tersebar di jagat maya dan memicu kemarahan publik.
Militer Israel mengatakan, mereka menembaki pria Palestina tersebut karena yang dicurigai telah menempatkan sebuah bom di sebelah pagar yang memisahkan tempat tersebut di Jalur Gaza selatan.
“Menyusul keberhasilan menggagalkan serangan di dekat pagar Jalur Gaza awal pagi ini, sebuah buldoser (tentara Israel) mengekstraksi mayat salah satu penyerang,” kata seorang jurubicara militer kepada AFP.
https://twitter.com/_WWDC19/status/1231743275045801984
Rekaman video itu dibagikan secara luas di jagat media sosial dan memicu kemarahan publik dunia. Video itu menunjukan seorang pria Palestina terkapar setelah ditembak oleh militer Israel. Pria tersebut kemudian hendak ditolong oleh beberapa rekannya. Namun salah satu rekannya juga ditembak tepat di bagian kaki. Bosduser Israel dengan ganas menyeret jasad pria itu.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengkonfirmasi bahwa ada dua pria yang dilarikan ke rumah sakit Eropa di Khan Younis. “Salah satu dari mereka telah ditembak di kakinya.” kata pernyataan itu.
Pusat Hukum untuk Hak-Hak Minoritas Arab di Israel (Adala) menuntut penyelidikan kriminal atas insiden tersebut.
Dalam sepucuk surat kepada Kepala Militer Advokat Jenderal Sharon Afek, pusat Hukum itu mengutip hukum internasional yang dapat mengklasifikasikan insiden itu sebagai “kejahatan perang”. Ia juga mengatakan tindakan itu melanggar hukum Israel.
“Mahkamah Agung Israel juga mengakui dalam putusan-putusan sebelumnya bahwa membahayakan martabat almarhum adalah pelanggaran hukum dasar Israel: martabat manusia dan kebebasan,” kata pernyataan Pusat Hukum itu. (dal/fin)