JEKTVNEWS.COM - Fajri, seorang pemuda berusia 26 tahun asal Kota Tangerang, yang menderita obesitas dengan bobot tubuh mencapai 300 kilogram, telah meninggal dunia setelah dirawat di ruang khusus Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Direktur Utama RSCM, Lies Dina Liastuti, mengonfirmasi bahwa Fajri telah meninggal dunia pada Kamis (22/6) dini hari pukul 01.25 WIB di RSCM. Dokter spesialis anestesi RSCM, Sidharta Kusuma Manggala, yang merawat Fajri, juga memastikan bahwa pasien tersebut telah berpulang pada waktu yang sama.
BACA JUGA:Peraturan Transfer MDL MPL ID S12 Kini Lebih Bebas dalam Membangun Roster
Menurut keterangan yang diberikan, Fajri meninggal karena syok sepsis yang disebabkan oleh infeksi pada kaki. Ibunda Fajri, Riwati, mengungkapkan bahwa anaknya mengalami obesitas sejak menderita sakit pada kaki setahun yang lalu.
Diceritakan oleh Riwati, bahwa tiba-tiba saat sedang berjalan, sebuah kardus terbang dari truk dan menyebabkan Fajri jatuh dan mengalami luka berdarah. Luka tersebut kemudian diobati dan sembuh.
Namun, setelah itu, muncul penyakit lain. Penyebab kejadian di jalan saat itu tidak diketahui, dan penyakit yang muncul pun diobati.
BACA JUGA:Pemerintah Kota Jambi Tunda Selama 6 Bulan Kenaikan Tarif PDAM Tirta Mayang
Namun, kakinya terus membengkak dan bagian telapaknya menjadi hitam. Riwati berharap agar anaknya dapat kembali berjalan dan menjadi tulang punggung keluarga, mengingat Fajri telah menjadi penopang keluarga setelah ayahnya meninggal dunia.
Namun, RSCM menghadapi kesulitan dalam memberikan perawatan kepada Fajri karena kondisi tubuhnya yang tidak normal. Tim dokter RSCM menyebutkan adanya masalah pada jantung dan paru-paru Fajri. Selama satu bulan terakhir, diketahui bahwa Fajri sudah tidak bisa lagi tidur telentang yang menandakan adanya masalah pada paru paru dan jantungnya.
BACA JUGA:Timnas Bola Voli Putri Indonesia Melaju ke Semifinal AVC Challenge Cup 2023
Fajri baru-baru ini menjadi viral di media sosial karena bobot tubuhnya yang sangat besar. Bahkan, untuk membawa Fajri ke rumah sakit, petugas pemadam kebakaran harus menggunakan forklift dan merobohkan tembok rumahnya. Keterbatasan gerakan menjadi masalah bagi Fajri karena ia hanya dapat duduk atau tidur terlentang.
Kakinya sebelah kanan tidak dapat digerakkan karena pernah mengalami luka akibat kecelakaan. Kehilangan Fajri menandai akhir dari perjuangannya yang panjang melawan obesitas. Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat menemukan ketenangan dalam menghadapi kehilangan ini.