Program kontra radikalisme tersebut merupakan upaya untuk menetralisir apabila berdasarkan hasil assestment anak tersebut terindikasi terpapar radikalisme.
“Tentu itu, upaya untuk memulihkan cara pandang, ideologi , pemahaman, agar yang bersangkutan pulih kembali seperti sedia kala,” ujar Susanto.
Ketika ditanyakan apakah cara tersebut cukup efektif untuk “mengobati” anak-anak tersebut, Susanto belum bisa memastikannya. Ia pun akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk mencari cara terbaik bagi anak-anak tersebut. [gi/uh]