JAKARTA – Keputusan Asman Abnur mengundurkan diri dari bursa calon ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) dan bergabung dengan Zulkifl Hasan telah mengubah peta pertarungan di arena Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Selatan, Selasa (11/2).
Kalkulasi politik menjadi semakin sederhana. Kemenangan Zulkifli Hasan sudah di depan mata. Dalam pemungutan suara yang sedang berlangsung, Zulkifli Hasan memperoleh lebih dari 300 suara dari 563 suara yang diperebutkan.
Keputusan Asman Abnur bergabung dengan Zulkifli Hasan memperlihatkan setidaknya dua hal. Pertama, pengakuan bahwa kinerja Zulkifli Hasan selama memimpin PAN dari tahun 2015 sampai 2020 cukup memuaskan.
Kedua, bahwa Zulkifli Hasan adalah sosok yang paling pas untuk memimpin PAN dalam situasi seperti ini.
Selain Asman Abnur, sosok Hatta Radjasa juga memainkan peranan penting.
Mantan ketua umum (2010-2015) yang selama ini memberikan dukungan kepada Asman Abnur itu dinilai berpeluang besar menggantikan posisi Amien Rais.
Sekarang seluruh kader PAN dihadapkan pada satu agenda: merajut kembali benang yang sempat kusut.
Seperti kata pendiri Amien Rais dalam sejumlah kesempatan, setelah pertarungan “smack down” mestinya persaudaraan di partai berlambang sinar matahari itu kembali direkatkan.
(sta/rmol/pojoksatu)