JEKTVNEWS.COM - Tanggal 2 Juni merupakan momen bersejarah dalam sejarah Eropa karena merupakan hari ketika Claude Nicollier, astronot Eropa pertama, meluncur ke luar angkasa.
Pencapaiannya sebagai seorang astronot tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Swiss, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi mendatang yang bercita-cita tinggi di bidang eksplorasi luar angkasa.
BACA JUGA:Noken Papua: Alternatif Kantong Plastik yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
Kehidupan Awal dan Pendidikan:
Claude Nicollier dilahirkan pada tanggal 2 September 1944 di Vevey, Swiss. Minatnya terhadap dunia luar angkasa timbul sejak usia muda. Nicollier mengejar pendidikan di bidang fisika, memperoleh gelar sarjana dari Universitas Lausanne pada tahun 1966.
Pendidikan lanjutan di bidang astronomi di Universitas Geneva mengasah pengetahuannya yang mendalam tentang alam semesta. Kombinasi antara minat yang kuat dan pendidikan yang solid membekali Nicollier dengan landasan yang kokoh untuk mengejar impian menjadi astronot.
BACA JUGA:Bergizi dan Lezat, Berikut 10 Manfaat Papeda Makanan Tradisional Papua, Nomor 6 Baik Untuk Jantung
Menjadi Astronot:
Impian Nicollier menjadi kenyataan ketika ia berhasil terpilih sebagai salah satu dari empat astronot yang dipilih dalam seleksi pertama Badan Antariksa Eropa (ESA) pada tahun 1976. Hal ini membuka jalan bagi keterlibatannya dalam proyek-proyek ruang angkasa yang mengubah pandangan Eropa tentang eksplorasi luar angkasa.
Misi Antariksa:
Tanggal 2 Juni 1992, Nicollier memulai misi pertamanya sebagai bagian dari misi STS-46 menggunakan pesawat ulang-alik Atlantis. Misi ini bertujuan untuk meluncurkan satelit EURECA milik ESA dan melakukan berbagai eksperimen ilmiah. Nicollier berperan penting dalam operasi lengan robotik pesawat ulang-alik, yang membantu dalam peluncuran sukses satelit tersebut.
BACA JUGA:5 Resep Makanan Untuk Menjaga Kesehatan Mata, Nomor 5 Paling Mudah
Selain itu, Nicollier juga menjadi anggota misi STS-61 pada tahun 1993. Dalam misi ini, ia terlibat dalam perbaikan Teleskop Luar Angkasa Hubble yang mengalami masalah teknis.
Perbaikan ini memastikan teleskop tersebut dapat melakukan penelitian astronomi yang luar biasa dan memberikan gambaran mendalam tentang alam semesta kita.
Kontribusi dan Warisan: