BACA JUGA:Konflik Kontrak EXO CBX dengan SM Entertainment, Sehun Diduga Sudah Beri Spoiler
Dari Hudzaifah bin Asid al-Ghifari r.a, ia berkata,
“Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Beliau menyapa, “Apa yang tengah kalian bicarakan?” kami menjawab, “kami sedang mengobrol tentang Kiamat, Rasul” beliau pun menimpali, “Kiamat itu tidak akan terjadi hingga kalian melihat sepuluh tanda sebelumnya” Beliau pun menyebut “Dukhan (asap), Dajjal, binatang (ad-dabbah), matahari terbit dari barat, kemunculan (turun) Isa bin Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga longsor timur, longsor barat, dan longsor di jazirah Arab, dan yang terakhir adalah api yang muncul dari Yaman yang menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka.” (HR. Muslim)
Pandangan Sains Mengenai Dukhan
Kajian Ilmiah menjelaskan bahwa pada hari Kiamat, akan diawali dengan adanya benturan dahsyat antara bumi dan benda-benda langit (planet atau asteroid) yang diperkirakan akan menyebabkan berhamburannya material bumi maupun benda langit lain dalam jumlah yang sangat besar.
Material yang berhamburan ke angkasan seperti awan debu (Ad-Dukhan) dapat menyelimuti atmosfer bumi sehingga sinar matahari tidak menembus ke bumi, suhu akan turun drastis dan akan terjadi kematian makhluk hidup.
BACA JUGA:Harga BBM di Jambi Pertamax Turun, Ini Rincian Harga di Wilayah Sumatera
Hipotesis yang dikemukakan oleh para ahli palaentologi (ahli kepurbaan), ahli paleogeologi (geologi purba), maupun paleobiologi (biologi purba) yaitu Asteroid Theory (Teori Asteroida) atau teori punahnya spesies dinosaurus 66,4 juta tahun yang lalu.
Teori ini muncul setelah Walter Alvarez menemukan adanya konsentrasi iridium yang sangat tinggi dan tidak biasa (Anomaly high concentration of iridium) pada rangkaian stratigrafik masa Cretaceous-Tertiary di Gubbio, Italia.
Konsentrasi iridium ini menimbulkan dugaan bahwa iridium berasal dari benda-benda langit, yang didukung oleh tingginya kadar iridium di lokasi ditemukannya Dinosaur. Apakah Ad- Dukhan disebabkan oleh benturan bumi dengan benda langit? Wallahu A’lam!