JEKTVNEWS.COM - Di era digital seperti sekarang ini, banyak orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya di depan laptop.
Baik itu untuk bekerja, belajar, atau bersantai, penggunaan laptop yang berlebihan dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa dampak buruk dari bekerja terus menerus di depan laptop:
1. Mata kering dan lelah
Mata adalah organ yang paling sering terpengaruh oleh penggunaan laptop yang berlebihan. Kondisi ini dapat terjadi karena kurangnya cairan yang diproduksi oleh mata akibat jarangnya blink atau mengedipkan mata saat bekerja di depan laptop. Hal ini dapat menyebabkan mata menjadi kering, lelah, dan terasa sakit.
BACA JUGA:Wali Kota Bobby Mengultimatum Para Pekerja Proyek Jalan yang Asal-Asalan di Kota Medan
2. Sakit kepala
Sering bekerja di depan laptop dapat menyebabkan sakit kepala. Hal ini terutama terjadi karena penggunaan laptop yang tidak ergonomis, seperti posisi monitor yang salah atau posisi duduk yang tidak nyaman. Sakit kepala juga dapat disebabkan oleh cahaya biru yang dipancarkan oleh layar laptop, yang dapat memicu sakit kepala dan ketidaknyamanan.
3. Gangguan tidur
Paparan cahaya biru dari layar laptop dapat mengganggu pola tidur seseorang. Hal ini terjadi karena cahaya biru dapat mempengaruhi produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur siklus tidur dan bangun. Jika seseorang terus-menerus terpapar cahaya biru di malam hari, produksi melatonin bisa terganggu dan menyebabkan sulit tidur.
BACA JUGA:MENANG! Selangkah Lagi Timnas PUBG Mobile Indonesia Raih Juara
4. Masalah postur tubuh
Sering bekerja di depan laptop dapat menyebabkan masalah postur tubuh yang bisa menyebabkan nyeri pada bagian tubuh tertentu, seperti leher, bahu, dan punggung. Hal ini terjadi karena posisi duduk yang salah atau penggunaan meja yang tidak ergonomis.
5. Kecemasan dan stres
Ketika seseorang terus-menerus bekerja di depan laptop, dia mungkin merasa terjebak dalam lingkaran pekerjaan yang tidak berkesudahan. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan dan stres yang dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
6. Risiko obesitas