JAKARTA — Presiden Joko Widodo, Selasa (4/2) menginstruksikan kepada seluruh menterinya untuk menghitung seberapa besar dampak virus corona bagi perekonomian Indonesia. Hal tersebut bukanlah tanpa alasan. Pasalnya wabah yang bermulai di Wuhan, China, itu sudah meluas. Hingga hari Selasa, sudah 20.438 kasus yang dilaporkan dan 425 diantaranya meninggal dunia. Filipina dan Hong Kong, dua negara di Asia Tenggara, sudah melaporkan kasus kematian di masing-masing negara itu.
China telah menjadi pangsa pasar utama ekspor Indonesia yaitu sebesar 16,6 persen dan sekaligus menjadi negara pengimpor terbesar di Indonesia.
Meskipun demikian Jokowi menyebut hal ini dapat memunculkan peluang baru bagi Indonesia untuk mencari pangsa pasar ekspor dari negara lain, sehingga kinerja ekspor senantiasa terjaga dengan baik.
“Dan saya kira di sini ada peluang untuk memanfaatkan ceruk pasar ekspor di negara-negara lain yang sebelumnya banyak mengimpor produk yang sama dari RRT. Saya juga melihat hal ini memberikan momentum bagi industri substitusi impor di dalam negeri untuk meningkatkan produksi berbagai produk yang sebelumnya diimpor dari China,” ungkap Jokowi saat Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (4/2).
Presiden memerintahkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mencari peluang, dengan menyasar wisatawan mancanegara yang gagal berlibur ke China akibat merebaknya virus corona, untuk tetap dapat berlibur dan berkunjung ke Indonesia.
Ia pun meminta kepada seluruh masyarakat agar jangan panik terkait virus corona ini. Pemerintah, tegas Jokowi, sudah melakukan berbagai langkah guna mencegah merebaknya virus corona di Tanah Air.
“Kita semuanya saya minta untuk mengambil langkah-langkah perlindungan dan pencegahan, dan juga memberikan pengertian kepada seluruh masyarakat, seluruh rakyat di mana pun berada agar tidak perlu panik, karena kita telah mengambil langkah-langkah yang tegas. Mulai dari pemberlakuan protokol kesehatan, kemudian tidak mengizinkan semua pendatang yang tiba dari mainland China atau sudah berada di sana selama 14 hari untuk masuk dan transit di Indonesia,” ujar Jokowi.
Antisipasi Virus Corona, Pemerintah Stop Impor Barang dari China
Selain melarang warga negara asing yang dalam 14 hari terakhir berkunjung ke China untuk datang ke Indonesia, pemerintah untuk sementara waktu juga menghentikan produk impor dari China. Menko Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan yang dihentikan hanya hewan hidup.
Ia memastikan produk holtikultura seperti buah-buahan dan bawang putih, misalnya, tidak dihentikan karena tidak terkait dengan penularan virus corona.
“Disampaikan bahwa metode transmisi penyakit melalui human-to-human dan wild animal maka kebijakan pemerintah melarang impor life animal dari China. Kalau ada yang sekarang dikirim ke Indonesia akan kami kembalikan,” jelas Airlangga.
Menteri Perdagangan Agus Supramanto juga menegaskan hanya hewan hidup saja yang dihentikan impornya untuk sementara waktu dan kebijakan tersebut akan berlaku sesegera mungkin.
“Bukan, hewan hidup itu yang semacam ada yang kura-kura, ular, dan reptil, itu nggak boleh. Itu berkaitan dengan virus,” ujar Agus.
Meski begitu, Agus menjelaskan bahwa nilai untuk impor hewan tersebut tidaklah besar. Ia juga belum mengetahui sampai kapan kebijakan tersebut akan diberlakukan. Yang pasti kebijakan tersebut untuk meminimalisir penyebaran virus corona dan sifat dari kebijakan ini hanyalah untuk sementara waktu.
Sektor Pariwisata Indonesia Cukup Terpukul Akibat Virus Corona