jektvnews.com Manajemen Tupperware menyatakan bahwa kemampuan melanjutkan usaha sebagai bisnis yang berkelanjutan kini tengah diragukan. Perusahaan juga telah melibatkan penasihat keuangan untuk membantu menggalang dana.
"Tupperware telah memulai perjalanan untuk membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam menangani posisi modal dan likuiditas kami," kata CEO Tupperware Brands Miguel Fernandez.
BACA JUGA:Gerhana Matahari Hibrid 2023 di Indonesia, Ini Lokasi dan Waktu Terbaiknya
Dilansir dari laman ekonomi bisnis saham, Tupperware juga telah anjlok 68 persen sejak awal tahun 2023 dan berpotensi mengalami delisting karena tak kunjung merilis laporan tahunan.
Tupperware berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Pemangkasan tenaga kerja ini tak lepas dari kondisi keuangan perusahaan yang memburuk.
Karena kondisi itu, perusahaan yang memasarkan produk plastik untuk keperluan rumah tangga itu perlu dana tambahan agar bisa bertahan
BACA JUGA:Idol K-Pop Ravi Resmi Mundur dari Boy Group VIXX, Usai Dituntut 2 Tahun Penjara
Perusahaan mengatakan akan mengajukan laporan tahunan tersebut dalam 30 hari ke depan, tetapi mereka tidak dapat menjaminnya. "Tidak ada jaminan bahwa Formulir 10-K akan diajukan tepat waktu," ungkap manajemen.
Akar masalah dari krisis usaha ini berada pada penjualan Tupperware yang anjlok selama bertahun-tahun karena persaingan dalam bisnis wadah penyimpanan plastik telah meningkat secara dramatis.
Hal ini karena kompetitor Tupperware mulai menawarkan produk dengan harga yang jauh lebih rendah. Meskipun begitu, Tupperware melaporkan peningkatan penjualan (year-on-year/yoy) pada tahun 2020, pertama kalinya sejak tahun 2017.
Tupperware mengatakan bahwa mereka sedang berupaya memperbaiki struktur modal dan likuiditas jangka pendeknya dan telah merekrut penasihat keuangan untuk membantunya mencari investor atau mitra potensial.
Tupperware juga meninjau portofolio real estatnya untuk mendapatkan suntikan dana. "Perusahaan melakukan segala upaya untuk mengurangi dampak dari kejadian-kejadian yang terjadi baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan memperbaiki posisi keuangan kami," kata Fernandez. (Annisa)