Pada tahap awal ini, Kementerian Kesehatan juga akan mengirimkan 2,5 ton logistik kesehatan terdiri dari logistik non medis, perangkat medis, obat-obatan, dan Bantuan Medis Habis Pakai (BMHP).
Baca Juga : daftar nama- nama calon pengurus pssi berikut calon ketua umum pssi
Selanjutnya, mengenai pasien disana, Sumarjaya menyebutkan bahwa tenaga kesehatan diminta untuk mempelajari situasi dan kondisi disana. Sebab, suhu di Turki dan Suriah saat ini sangat dingin, dengan suhu mencapai minus 7 derajat celcius.
''Personal kit sudah kita siapkan, karena disana suhunya minus 2 sampai minus 7 derajat celcius, untuk logistik personal kita akan dibantu oleh teman-teman BNPB,'' terangnya.
Sumarjaya membeberkan bahwa pengiriman tim kesehatan akan mendukung tim pendahulu yang mulai berangkat Sabtu (11/2).
Tim pendahulu yang dikirim adalah Tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR) menggunakan pesawat Hercules C-130 dan Boeing-737.
Total personil yang diberangkatkan sebanyak 65 orang terdiri dari 47 orang dari Basarnas dan 15 orang dari BNPB.
Tim tersebut rencananya akan ditempatkan ke beberapa wilayah paling parah terdampak gempa yakni Gaziantep, Diyarbakr, Kahramanmara, dan Hatay, dan akan bertugas selama satu bulan untuk membantu penanganan pasca gempa.
Kemudian, Tim MUSAR berfokus kepada pencarian dan penyelamatan korban yang tertimbun reruntuhan bangunan dan selama ini masih dicari pasca gempa yang terjadi pada Senin, 6 Februari 2023.
Selain bantuan SAR, pada saat yang sama pemerintah melalui Kementerian Pertahanan juga mengirimkan bantuan logistik awal sebanyak 5 ton untuk korban terdampak gempa. Bantuan tersebut terdiri dari sepatu, makanan, hingga selimut.
Baca Juga : breaking news mantan sekjen pssi nugraha besoes meninggal dunia
Setelah mengirimkan tim pendahuluan, selanjutnya pemerintah akan mengirimkan tim medis yang tergabung dalam Tim Emergency Medical Team (EMT) pada Senin, 13 Februari 2023 menggunakan satu pesawat khusus.
Total tim medis yang akan diberangkatkan sebanyak 104 orang dengan rincian 65 orang dari Kementerian Kesehatan, 17 orang dari TNI, 17 orang dari Polri dan 4 orang dari BNPB.
Tim EMT ini akan fokus menangani kegawat darurat awal korban gempa yakni kasus-kasus yang berkaitan dengan patah tulang dan cedera lainnya.
Setelah Tim EMT diberangkatkan, selanjutnya akan ada pengiriman tim medis tahap kedua yang nantinya fokus pada penanganan penyakit-penyakit yang mungkin muncul pasca gempa. Tim kedua ini rencananya akan dikirim bulan depan.
Bantuan tahap ketiga, berupa logistik, peralatan dan bantuan lainnya masing-masing untuk Turki dan Suriah.