“Kita harus mulai percaya diri dengan kualitas madrasah kita dan sudah saatnya kita berada di posisi yang melayani masyarakat dunia, dengan memberikan beasiswa kepada calon peserta didik," ujarnya.
Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNPDB) 2023 ini menjadi tahun pertama dibukanya akses bagi pendaftar peserta didik baru dari luar negeri.
Karena masih pertama, Kementerian Agama, melalui Direktorat KSKK Madrasah membuat piloting terlebih dahulu sambil menata sistem regulasi, kerjasama dan seleksinya.
"Tahun ini kita piloting terlebih dahulu untuk satu negara, yakni Filipina. Kita akan berikan kuota 14 peserta didik asal Filipina yang memenuhi persyaratan untuk memilih MAN-MAN unggulan yang ada di Indonesia. Mudah-mudahan tahun depan bisa menambah ke negara lain di Asia Tenggara, seperti Thailand dan Laos,” lanjut Moh Isom.
Baca Juga : indonesia kemasukan covid19 varian terbaru ini penjelasan menkes ri budi gunadi
Negara Filipina dipilih bukan tanpa alasan. Pemilihan Filipina sebagai negara piloting ini, kata Isom, karena sudah ada perjanjian Government to Government (G to G) antara dua negara.
Baca Juga : kasus perampokan nasabah bank dua perampok nasabah bank senilai rp 275 juta dihadiahi timah panas
Direktorat KSKK Madrasah melindaklanjuti perjanjian tersebut di bidang pendidikan madrasah dan akan ditindaklanjuti dengan MoU (Memorandum of Understanding) antar Kementerian atau Direktur Jenderal.
“Dalam waktu dekat ini, Direktorat KSKK Madrasah didampingi dari Direktorat Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri dan advisor Inovasi Kemitraan Australia-Indonesia, Bahrul Hayat, akan melakukan langkah-langkah strategis dan praktis dalam mewujudkan seleksi calon peserta didik dari Filipina,” ujar Moh. Isom.
Baca Juga : peduli pemilu komunitas pengawas partisipatif akan dibentuk di seluruh kabupaten kota seprovinsi jambi
Moh Isom juga mengungkapkan bahwa pembiayaan untuk 14 peserta didik baru dari Filipina ini dimasukkan dalam skema beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Selain itu, tidak menutup kemungkinan berkolaborasi dengan Direktorat Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri.
Rapat Koordinasi ini juga dihadiri oleh Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri, Mirza Nurhidayat dan advisor Inovasi Kemitraan Australia-Indonesia dan juga Konsultan Pendidikan di Filipina, Bahrul Hayat. Baik Mirza Nurhidayat maupun Bahrul Hayat akan men-support dan mengasistensi rintisan internasionalisasi madrasah ini.
Diketahui, pendaftaran Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNPDB) di tahun 2023 ini merupakan pertama kalinya dilakukan oleh kementerian Agama Republik Indonesia (Kemanag). bagi calon perserta yang ingin mendaftarkan untuk mengikuti pendaftaran seleksi SNPDB di tahun 2023 ini, bisa diakses melalui website resmi Kemanag yakni : snpdb madrasah.kemenag.go.id