jektvnews.com - Asosiasi Pesepak bola Dunia atau FIF Pro meminta kepada FIFA dan AFC melakukan intervensi imbas dihentikannya Liga 2 dan Liga 3 oleh PSSI.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskanmenghentikan Liga 2 dan Liga 3 dalam rapat Exco pada 12 Januari 2023 yang lalu. Buntut dari pemberhentian kegiatan tersebut, para peserta Liga 2 melakukan protes dan meminta kompetisi tetap dilanjutkan.
"FIFA dan AFC harus turun tangan karena keputusan mengerikan ini berdampak serius pada kehidupan dan mata pencaharian sekitar 700 pemain sepak bola profesional yang dikontrak klub Liga 2 di Indonesia," tulis FIFPro di akun Twitter resminya, Kamis (26/1).
Baca Juga : habis minum tuak 10 pemuda di jambi perkosa 2 remaja secara bergilir
"PSSI memutuskan tidak akan memulai kembali Liga 2 profesional dan Liga 3 amatir yang terhenti karena tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2023 ketika 125 orang tewas," kata FIFPRO.
Sekretaris Jenderal FIFPro bernama Colosimu meminta FIFA dan AFC melakukan intervensi karena berdampak serius kepada para pemain yang ada di Indonesia.
“FIFA dan AFC harus intervensi, karena keputusan ini berdampak serius kepada kehidupan dan karier 700 pesepakbola profesional di Indonesia yang memiliki kontrak dengan klub Liga 2,” ujar Colosimu.
Keputusan PSSI tak melanjutkan kompetisi karena imbas Tragedi Kanjuruhan. Dampak dari hal tersebut, club-club kekurangan dana untuk memenuhi regulasi keamanan imbas Tragedi Kanjuruhan.
"Menurut PSSI, PT Liga Indonesia Baru dan klub kekurangan keuangan untuk mematuhi peraturan keselamatan baru yang diberlakukan setelah tragedi tersebut," lanjutnya.
Baca Juga : kenali gejala covid19 varian kraken berikut 5 ciri-ciri gejalanya
FIFPro juga menyebutkan terhentinya Liga 2 yang berimbas tidak diadakannya sistem degradasi, tak sejalan dengan regulasi FIFA.
"Pembatalan Liga 2 membuat sepak bola Indonesia tidak memiliki sistem degradasi, yang tidak sejalan dengan struktur FIFA," tulis FIFPRO.
Baca Juga : 7 gunung api aktif di indonesia gunung kerinci tertinggi indonesia
"FIFPRO mendesak FIFA dan AFC untuk turun tangan dalam situasi ini dan mencari solusi yang tepat bersama PSSI dan APPI untuk memastikan Liga 2 dapat dilanjutkan," tambahnya.