jektvnews.com - Dalam upaya meminimalisir kemacetan yang kerap terjadi di gerbang dan mengurangi emisi gas buang kendaraan akibat antrian di gerbang tol. Untuk mendukung pembayaran digitalisasi yang bisa dipantau secara real-time.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama PT. Roatex Indonesia Toll System terus mensosialisasikan rencana implementasi sistem tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) yang akan dimulai uji cobanya pada tahun 2023 ini. Dalam mendukung konektivitas jalan tol yang semakin baik dengan beragam inovasi dan semakin memberikan kelancaran berkendara bagi masyarakat.
Upaya tersebut, juga mendapatkan dukungan dari Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan diselenggarakannya kegiatan Dialog Teknologi dan Pameran: Implementasi MLFF untuk Peningkatan Pelayanan Jalan Tol pada beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit saat menjadi Keynote Speaker pada acara tersebut menyampaikan, hadirnya sistem tol nontunai nirsentuh MLFF akan mewujudkan perubahan sistem pembayaran dari dulunya tunai, non tunai menggunakan e-Toll, dan selanjutnya menerapkan sistem cashless tanpa sentuh.
Baca Juga : nikmat makan mie celor di kota palembang dari lampung hanya 3 jam perjalanan melalui jalan tol
"Sehingga dengan adanya langkah ini kita membawa jaringan jalan tol yang ada maupun terus bertambah dalam mendukung sistem logistik yang efisien dan berdaya saing dengan sentuhan teknologi untuk menjaga mutu maupun kualitas lingkungan," ujarnya.
Danang menjelaskan, hingga saat ini total jaringan jalan tol di Indonesia telah mencapai 2.578 Km dan nantinya challenge pembangunan jalan tol di Indonesia akan terus bertambah. Sehingga kita memiliki 3 strategi pokok yakni Transformasi, Inovasi, serta Modernisasi.
"Salah satu aspek modernisasinya adalah user experience dengan 4 juta transaksi perhari di gerbang tol melalui sistem tapping akan memberikan kelambatan transaksi yang menyebabkan kemacetan. Melalui upaya inovasi teknologi yang semakin modern ini akan menghemat bahan bakar dan menjaga lingkungan yang lebih baik sehingga mengurangi dampak perubahan iklim yang signifikan, dan tentunya waktu tempuh berkendara semakin cepat dan efisien," kata Danang, dikutip dilaman resmi bpjt.
Danang mengharapkan dengan melibatkan para narasumber yang handal ini dapat menerima berbagai masukan mengenai sistem MLFF melalui literasi teknologi semakin lebih baik yang akan dikenalkan di tahun 2023. Selain itu masyarakat juga mendapatkan jaringan jalan tol yang lebih baik dan manfaat lebih besar dari kehadiran jalan tol.
Baca Juga :rumah tradisional di wilayah sumatera sudah bisa dikunjungi hanya menempuh waktu 5 jam
Sementara itu Emil Iskandar, Project Manager PT. Roatex Indonesia Toll System menekankan pentingnya bagi calon pengguna tol MLFF untuk melakukan registrasi dan memastikan transaksi atau membayar tol melalui berbagai platform yang tersedia. Menurutnya dalam penegakan hukum, RITS sebagai Badan Usaha Pelaksana MLFF telah bekerja sama dengan Korlantas Polri dalam hal integrasi data kepemilikan kendaraan.
Sehingga walaupun kedepannya gerbang tol sudah tidak ada lagi (tidak ada barrier), namun seluruh pelanggaran tetap teridentifikasi oleh sistem MLFF yang memanfaatkan sistem satelit navigasi GNSS (Global Navigation Satellite System) yang akan mendeteksi pergerakan kendaraan saat melewati jalan tol.
“Jadi jangan sampai, hanya gara-gara kita tidak bayar tol Rp10,000 lalu STNK diblokir,” sebut Emil.
Implementasi MLFF rencananya akan mulai diuji cobakan secara bertahap di Bali, pada Juni 2023.
Saat ini BPJT bersama RITS termasuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), Bank Indonesia, Korlantas Polri serta Penyedia Jasa Pembiayaan, tengah mematangkan berbagai dukungan untuk kelancaran uji coba, termasuk memastikan semua sistem bekerja dengan baik.