Maulana juga menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Menparekraf ke Jambi yang langsung memberikan motivasi kepada UMKM Jambi dalam program Workshop Kota Kreatif.
“Mudah-mudahan para UMKM kita bisa terus semangat dan bangkit. Dan kami di pemerintah akan terus berusaha memfasilitasi pelaku UMKM, dan tentu dengan dukungan dari kementerian juga,” tutur Maulana.
Selain memberikan pengarahan kepada pelaku UMKM Kota Jambi, Sandiaga dalam kesempatan itu turut pula mendengarkan keluhan UMKM di bidang ekraf dan membuka sesi dialog. Tidak hanya itu, Sandiaga juga memberikan bantuan ke pada pelaku usaha di Jambi.
Dalam kesempatan itu pula, Sandiaga ditantang untuk memasak makanan kudapan khas Kota Jambi yaitu roti jalo. Dengan penuh antusias, Sandi tampak jago memasak kudapan khas melayu tersebut. Acara tersebut juga diakhiri dengan peninjauan produk unggulan UMKM Kota Jambi.
Kota Jambi memang dikenal memiliki ragam kuliner otentik yang tidak kalah eksotisnya demgan daerah lain di Indonesia, seperti rendang dari Sumatera Barat dan lainnya. Ragak kuliner lokal khas Jambi tersebut di antaranya nasi gemuk, tempoyak, gulai tepek ikan, daging masak hitam, dan lainnya.
Misalnya, tempoyak yang siap memanjakan lidah bagi siapa saja yang mencicipinya. Tempoyak sendiri merupakan makanan khas Jambi yang berasal dari buah durian yang difermentasi, dengan bahan utama olahan ikan, serta disantap dengan nasi hangat dan sambal. Potensi kuliner inilah yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang pengembangan usaha oleh pelaku ekonomi kreatif. Agar kuliner khas Jambi tersebut, dapat lebih dikenal tidak hanya pasar domestik, tapi juga global.(*)