Dr. (H.C.) Ir. H. Arifin Panigoro (14 Maret 1945 – 27 Februari 2022)[4] adalah seorang pengusaha Indonesia berdarah Gorontalo yang dijuluki "Raja Minyak Indonesia". Orang tuanya berasal dari Gorontaloyang merantau ke Pulau Jawa sebelum kemerdekaan. Keluarga besar Panigoro berasal dari Potanga, sebuah desa di wilayah Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.[5]
Arifin Panigoro dikenal sebagai pendiri dan pemilik MedcoEnergi yaitu perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi swasta terbesar di Indonesia. Saat ini, ia turut bergabung dalam mendirikan partai baru yang bernama Partai Demokrasi Pembaruan bersama dengan Sophan Sophiaan, Laksamana Sukardi, Roy B.B. Janis, Sukowaluyo Mintorahardjo, Noviantika Nasution, Didi Supriyanto, Tjiandra Wijaya, Postdam Hutasoit, dan RO Tambunan.[6] Sebelumnya, ia pernah bergabung dengan PDI-P.
Keluarga besar Panigoro berasal dari Gorontalo, sebuah provinsi di bagian utara pulau Sulawesi. Panigoro itu sendiri merupakan salah satu Marga Gorontalo asli yang tercatat telah digunakan sejak lama di Gorontalo.
Jusuf Panigoro yang beretnis Gorontalo (Ayah dari Arifin Panigoro) kemudian memutuskan untuk merantau ke Bandung untuk berdagang kopiah. Dari usaha kopiah, bisnis keluarga Panigoro semakin sukses dan terus berkembang, mulai dari agen penjualan barang elektronik Phillips hingga produk tekstil Ratatex. Jusuf Panigoro menikah dengan Soehanna dan kemudian dikaruniai 11 orang anak, dimana salah satunya adalah Arifin Panigoro itu sendiri.
Alumni Elektro Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1973 ini memulai usahanya sebagai kontraktor instalasi listrik door to door. Selanjutnya, ia memulai proyek pemasangan pipa secara kecil-kecilan. Medco kemudian dikenal saat memulai usaha pengeboran minyak tahun 1981 yang salah satu modalnya dari bantuan pemerintah.
Salah satu tonggak sejarah Medco ialah ketika melakukan pembelian Stanvac yang dimenangkan melalui tender yang kemudian namanya diubah menjadi Expan. Dengan pembelian itu, PT Stanvac tidak lagi dikuasai orang asing sebab perusahaan minyak tertua di Indonesia itu sudah dimiliki sepenuhnya oleh Medco.
pendiri dan pemilik Medco Group meninggal dunia pada Minggu (27/2/2022) pukul 02.29 waktu Rochester Minneapolis USA atau Senin (28/2/2022) dini hari sekitar pukul 03.29 WIB. Arifin meninggal di usia ke-76 tahun. Rencananya jenazah Arifin akan disemayamkan di rumah duka di Griya Jenggala, Jalan Jenggala 1, Jakarta Selatan.