JAKARTA - Koordinator PPKM Darurat Jawa dan Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan kepada selurih produsen obat terapi Covid-19 di Indonesia untuk tidak memainkan harga jual di pasaran. Sebab, seluruh masyarakat yang terpapar Covid-19 sedang membutuhkan obat tersebut.
Luhut menegaskan, jika terjadi kenaikan harga atau kelangkaan obat dalam 3 hari ke depan, pihaknya tak segan-segan akan merazia gudang-gudang obat yang sudah diketahui keberadaannya.
“Saya tekankan apabila dalam tiga hari ke depan kami masih mendapatkan harga-harga obat-obatan cukup tinggi, atau terjadi kelangkaan maka kami akan mengambil langkah-langkah tegas dengan merazia seluruh gudang-gudang mereka yang sudah kami identifikasi keberadaannya,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (5/7).
Bahkan, Luhut meminta pihak kepolisian dalam hal ini Kepolisian Daerah (Polda) untuk melakukan patroli terhadap gudang-gudang obat yang sudah dimiliki datanya. “Paling lambat saya ulangi hari Rabu. Kamis Tidak boleh terjadi kelangkaan,” ucapnya.
Luhut mengaku, dalam kondisi seperti ini banyak produsen obat yang masih mengambil untung dengan cara menaikkan harga obat dari harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. Padahal dari HET tersebut, para penjual obat juga sudah untung.
“Jangan juga mengambil keuntungan dari kesulitan masyarakat, saya melihat misalnya Ivermectin itu sampai dihargai beberapa puluh ribu, padahal sebenarnya harganya di bawah Rp 10 ribu sudah ada marginnya, jadi saya minta semuanya agar masuk akal,” pungkasnya. (*)
Sumber: www.jawapos.com