KOTA JAMBI - Komisi IV DPRD Kota Jambi belakangan ini kerap menerima laporan dari sejumlah sekolah yang sering terdampak banjir, dengan sigap Anggota Komisi IV DPRD Kota Jambi pun langsung meninjau keadan sekolah tersebut. Mengingat sekolah merupakan sarana dan prasarana dalam pendidikan, yang harusnya memberikan rasa nyaman kepada para pelajar.
Peninjauan tersebut dilakukan pada beberapa sekolah salah satunya yakni SD 68 Kelurahan legok kecamatan Danau Sipin dan juga SD 44 kelurahan Tanjung Johor Kecamatan Pelayangan. Sokolah yang ditinjau tersebut keadaannya begitu memperihatinkan dengan bangunan sekolah yang masih terbuat dari kayu, hanya ada beberapa ruangan yang dibuat permanen.
Berdasarkan tinjauan dilapangan, komisi IV DPRD Kota Jambi sangat menyayangkan dengan hal tersebut, dimana kondisi SD 68 sangat mengkhawatirkan dimana selain kondisi bangunan yang sudah tua, lantai dan dinding bangunan sekolah tersebut juga sudah mulai rapuh.bahkan ada beberapa tiang menyangga dicuri oleh orang yang tak dikenal.
Dijelaskan oleh Darmadi kepala SD 68 bangunan sekolah tersebut telah ada sejak 40 tahun silam, hal ini tentunya membuat bangunan tersebut semakin hari semakin rapuh dimakan usia.
"Saat ini sangat memprihatinkan, dari 8 kelas kayu ada 4 kelas yang sangat parah, kondisinya" kata Darmadi (20/01).
Dengan kondisi sekolah yang memperihatinkan tersebut tentunya bisa saja berdampak kepada para wali murid, yang menginginkan anak mereka sekolah pada tempat yang nyaman dan aman, hal ini dikhawatirkan dapat berpengaruh pada jumlah murid baru nantinya.
Sementara itu ketua komisi IV DPRD Kota Jambi Jasrul mengakui kondisi bangunan memang sudah teramat sangat parah dan memprihatinkan.
"Dari 13 kelas yang ada disana baru 4 kelas yang dibangun secara permanen,kelas yang masih kayu kondisinya sangat mengkhawatirkan"ujar Jasrul.
Dari kondisi sekolah yang begitu mengkhawatirkan dan sudah hampir hancur tersebut, jasrul merekomendasikan agar menunda pembelajaran tatap muka terlebih dahulu.
"Untuk SD 68 ini, jika kondisinya seperti ini kita rekomendasi kan agar pembelajaran tatap muka di tunda saja terlebih dahulu, karena kondisinya rawan betul" sambung ketua komisi IV DPRD Kota Jambi tersebut.
Jasrul juga mengatakan pihaknya akan meminta kepada Dinas PUPR agar segera berkoordinasi dan memprioritaskan pembangunan sekolah tersebut.
“Jika 2021 ini belum dianggarkan, maka 2022 nanti harus dianggarkan. Dinas Pendidikan harus melihat sekolah-sekolah yang masih kayu ini,” lanjutnya