JAKARTA – Pendaftaran kartu prakerja tahap 17 segera dibuka. Kuota yang disiapkan cukup banyak. Jadwal pendaftaran dan kuota akan diumumkan setelah Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja selesai melakukan pendataan kepesertaan gelombang 12-16.
Menurut Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu kuota kartu prakerja gelombang 17 tergantung dari jumlah peserta gelombang 12-16 yang dicabut status kepesertaannya.
Menurut Louisa, peserta gelombang 12-16 yang tidak kunjung membeli paket pelatihan sejak resmi menjadi penerima Kartu Prakerja akan dicabut kepesertaannya. “Jadi, teman-teman yang sekarang belum mendapatkan program Kartu Prakerja itu sabar, kami akan buka gelombang 17 yang akan memanfaatkan dari ini tadi, yang tidak dimanfaatkan (insentifnya),” kata Louisa.
Berdasarkan hitungan sementara, terdapat 29 ribu penerima Kartu Prakerja yang akan dicabut status kepesertaannya dan insentifnya. Mereka ialah peserta yang masuk di gelombang 12-14.
Jumlah peserta yang akan dicabut status kepesertaannya berpotensi meningkat. Hal ini khususnya dari peserta yang masuk di gelombang 15-16.
Kuota peserta gelombang 12-16 saat itu ditetapkan 2,7 juta orang. Kartu Prakerja sendiri merupakan salah satu program perlindungan sosial yang masuk dalam upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021.
Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp699,43 triliun untuk program PEN 2021. Untuk perlindungan sosial, dana yang dianggarkan sebesar RP150,88 triliun.
Siapkan KUR untuk Alumni Program Kartu Prakerja
Pemerintah menyiapkan kredit usaha rakyat (KUR) bagi alumni program kartu prakerja yang ingin berwirausaha. Bank Negara Indonesia (BNI) selaku mitra program kartu prakerja mencatat, 387 ribu di antara 5,9 juta peserta berminat menjadi wirausaha.
Perseroan, lanjut dia, menggunakan aplikasi BNI Mobile Innovation for SME Ecosystem untuk memudahkan pengajuan hingga persetujuan KUR prakerja. Jadi, calon debitur tidak perlu ke kantor cabang untuk pengajuan.
“Cukup mengisi nomor handphone, bidang usaha, dan omzet. Kemudian, petugas BNI akan melakukan follow-up,” jelas Sis.
Kredit super mikro tersebut tidak membutuhkan agunan. Juga, tidak dibatasi lama usaha minimal enam bulan seperti kredit makro. Cukup hanya sudah mengikuti program pelatihan kartu prakerja. Pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk KUR super mikro sebanyak 16,5 persen atau senilai Rp 41,8 triliun dari total KUR.
Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo menuturkan, program itu menjadi peluang wirausaha alumni prakerja untuk meningkatkan skala bisnis usahanya.
Tidak hanya mendapat akses permodalan, tetapi juga akses dan informasi layanan perbankan. Misalnya, pendampingan melalui kerja sama dengan mitra-mitra e-commerce, akademisi, maupun institusi lainnya.
“Sehingga dalam proses bisnisnya bisa memberikan kemudahan akses pasar,” terangnya. Per 31 Maret, BNI telah menyalurkan KUR Rp 7,1 triliun kepada 72 ribu debitur.
ASN, TNI dan Polri Terima Bantuan
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyatakan, program semi bantuan sosial tersebut berlanjut ketika pandemi Covid-19 berakhir.