JAKARTA – Pemerintah memastikan stok bahan pokok pada Ramadan hingga Idul Fitri tercukupi alias aman. Untuk itu masyarakat diminta tidak perlu mengkhawatirkannya.
“Mulai dari beras, jagung, kedelai, bawang putih, bawang merah, aneka macam cabai, daging, ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, secara nasional mencukupi. Masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi, Senin (12/4).
Dia juga memastikan ketersediaan pangan aman karena pasokan mencukupi hingga Mei mendatang.
“Dalam kalkulasi kami sementara ini, ketersediaannya (pangan) sampai Mei 2021 hampir semua mencukupi,” ungkapnya.
Meski demikian, diakuinya untuk memenuhi kebutuhan, beberapa komoditas berasal dari impor. Misalnya bawang putih, daging sapi, dan kerbau, juga gula pasir. Dan pemerintah memastikan pasokan komoditas tersebut masuk Indonesia sesuai target.
Dikatakannya, dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menko Perekonomian, diputuskan impor bawang putih hingga Mei 2021 mencapai 202 ribu ton, daging kerbau dan sapi sebanyak 111 ribu ton, dan gula pasir sebesar 796 ribu ton.
“Kami monitor terus menerus realisasinya, kami juga lakukan pertemuan dengan importir. Intinya kita ingin menjamin target masuk bulan Mei terpenuhi. Sejauh ini harapannya optimis, sebagian sudah masuk sesuai target,” imbuhnya.
Terkait harga yang berpotensi naik, Agung mengakui kenaikan harga kerap terjadi 2-3 hari menjelang Ramadan.
“Biasanya 2-3 hari jelang Ramadan itu naik, tapi selama bulan Ramadan dia turun dan kembali naik lagi jelang Idul Fitri, biasanya tiga hari sebelumnya,” ujarnya.
Diungkapkannya berdasarkan catatan Kementan, sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya daging ayam dan telur. Namun dalam 1-2 hari memasuki Ramadan, harga akan kembali turun dan kemungkinan naik lagi menjelang Idul Fitri nanti.
Meski demikian Agung mengatakan kenaikan masih dalam tahap wajar karena berada di bawah kisaran 15 persen.
“Dalam catatan kami, kami selalu melihat bahwa koefisien varian di bawah varian 15 persen itu wajar. Kami ingin mengulang tahun lalu. Tahun lalu cukup bagus. Harapannya bahan pokok menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri ini aman dan harga bisa terkendali dengan baik,” ucapnya.