JAMBI-Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi akan menangani Simpang Sijenjang Kota Jambi yang kerap terjadi kemacetan.
Kepala Satker Wilayah I Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi Andre Sahat Tua Sirait, ST, MT saat diwawancarai, Senin (1/2/2021) lalu mengatakan, sejak pertengahan bulan November 2020, Simpang Sijenjang merupakan bagian dari penanganan paket kontraktual Preservasi Jalan Batanghari II – Zona V yang dilaksanakan secara multiyears (MYC) Tahun Anggaran 2020-2022 oleh Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jambi melalui Penyedia Jasa PT. Nindya Karya (Persero). Dijelaskan Andre, Beberapa target penanganan yang akan dilaksanakan pada simpang tersebut diantaranya bertujuan menambah kapasitas simpang dengan melakukan pelebaran jalan untuk akses belok kiri langsung, sehingga kendaraan yang akan belok kiri tidak harus menunggu antrian dari kendaraan yang akan lurus. Kemudian membangun sarana pejalan kaki untuk meningkatkan tingkat keselamatan pejalan kaki di sekitar simpang, serta mengatasi permasalahan banjir dengan menata kembali sistem drainase yang sudah tidak berfungsi.
"Untuk menata simpang sesuai dengan kebutuhan desain, tentunya diperlukan lahan yang cukup, sehingga beberapa bangunan dan utilitas (tiang listrik, jaringan kabel pelayanan publik) dan sebagainya perlu ditata juga. Penataan simpang tersebut akan ada dampak yang ditimbulkan terutama yang menyangkut lahan dan relokasi utilitas, sehingga diperlukan koordinasi yang intens kepada Pemerintah Daerah, pemilik utilitas dan tentunya sosialisasi ke masyarakat setempat," jelasnya.
Dia menambahkan, Kementerian PUPR meminta dukungan kepada Pemerintah Kota Jambi, pemilik utilitas, serta masyarakat Kota Jambi, khususnya yang berada di kawasan sekitar simpang, agar pekerjaan penataan Simpang Sijenjang berjalan lancar dan tepat waktu.
"Selain meningkatkan fungsi simpang yang lebih berkeselamatan baik dari sisi pengendara dan pejalan kaki, penataan tersebut juga dapat menambah nilai estetika dari dan menuju ke Kota Jambi," pungkasnya. Diketahui, Simpang Sijenjang ini merupakan simpang yang memiliki peranan strategis karena mempertemukan ruas jalan nasional yang menghubungkan ke berbagai pusat-pusat kegiatan nasional. Di antaranya menghubungkan Kota Jambi ke Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Muaro Jambi serta sebagai akses menuju ke Pelabuhan Talang Duku dan Pelabuhan Muara Sabak.
Simpang yang mempertemukan ruas jalan nasional jalan Yos Sudarso – jalan Batanghari II – jalan Pelabuhan Talang Duku dan jalan Lingkar Timur II tersebut saat ini dinilai belum ideal. Karena berbagai faktor, diantaranya tidak adanya akses belok kiri langsung yang dapat memperpanjang antrian kendaraan yang melintas.
Kemudian minimnya jarak panjang yang dapat mempengaruhi tingkat keselamatan lalu lintas. Di simpang tersebut juga masih terdapat permasalahan genangan air yang sering muncul pasca turunnya hujan, yang diakibatkan karena saluran eksisting yang sudah tidak berfungsi optimal.