Karet Jambi Mulai Hilirisasi

Selasa 01-12-2020,15:26 WIB

JAMBI - Kabar baik untuk para petani karet di Provinsi Jambi, saat ini Pemprov Jambi tengah membuat produksi sendal jepit yang menggunakan bahan karet dari petani. Sehingga ini bisa menyelamatkan petani karet yang bisa membuat harga karet naik.

Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Provinsi Jambi, Ani Rosnifa mengatakan, saat ini sedikitnya Pemprov Jambi telah memproduksi 200 sendal berbahan karet dari petani. Ini baru di pasarkan di tingkat ASN Pemprov Jambi.

Dijelaskan Ani, ini merupakan salah satu bentuk hilirisasi karet, pasalnya, saat ini harga karet di Provinsi Jambi masih relatif rendah, sehingga banyak petani karet yang mengeluh. Setidaknya dengan hilirisasi karet ini harga karet bisa kembali tinggi.

"Ini jawaban pemerintah untuk membantu petani karet di saat harganya karet sedang murah," kata dia, Senin (30/11).

Lanjutnya, untuk hilirisasi karet ini, Pemprov Jambi yang dalam hal ini Disperindag Provinsi Jambi, bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian, Bank Indonesia, dan kabupaten setempat.

Untuk di akhir tahun 2020 ini, hilirisasi baru dikerjakan di Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Muaro jambi dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Kata Ani, selain sendal jepit, akan ada produksi keset yang dibuat dari karet.

"Nanti akan kita pasarkan juga ke luar daerah, seperti Lampung dan beberapa daerah lainnya," jelasnya.

Kemudian, untuk produksi karet dengan sendal jepit ini diberi label Selop Karet Jambi. Selanjutnya dalam waktu dekat juga akan dipasarkan dan tinggal membentuk kelembagaan di kabupaten setempat.

"Kita sudah memberikan modal berupa alat, tinggal kabupaten setempat untuk mengoptimalkan," tambahnya.

Ani menyebutkan, pihaknya juga telah memberikan pelatihan untuk peningkatan kualitas bahan yang di produksi. "Kita minta untuk awal produksi ini ASN Pemprov Jambi membeli barang lokal ini," ucapnya.

Ani berharap, ini akan terus bersinergi, lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Provinsi Jambi untuk mendukung ini. "Kita akan tetus berusaha untuk memproduksi sendal dan alas kaki, sehingga masyarakat dapat di perbantukan," tandasnya.

Untuk saat ini harga karet sudah mencapai Rp 7 ribu hingga Rp 9 ribu per kilogram. Nantinya jika produksi ini semakin banyak, maka harga karet di tingkat petani mencapai Rp 10 ribu lebih per kilogram. (aba)

Tags :
Kategori :

Terkait