GORONTALO UTARA – Mendikbud Nadiem Makarim beberapa hari lalu mengatakan, jumlah guru honorer yang akan diangkat menjadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) cukup banyak.
Dalam kunjungannya ke Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Rabu (11/11), Nadiem Makarim menyebut, formasi yang tersedia mencapi 1 juta pada 2021. Mas Nadiem menjelaskan formasi PPPK tersebut dari daerah.
Namun, lanjutnya, permasalahannya pemerintah daerah baru menyiapkan sekitar 200.000 formasi. Menanggapi hal itu, DPRD Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, meminta pemerintah daerah setempat proaktif menyambut statemen Nadiem Makarim.
Dalam kunjungannya ke Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Rabu (11/11), Nadiem Makarim menyebut, formasi yang tersedia mencapi 1 juta pada 2021. Mas Nadiem menjelaskan formasi PPPK tersebut dari daerah.
Namun, lanjutnya, permasalahannya pemerintah daerah baru menyiapkan sekitar 200.000 formasi. Menanggapi hal itu, DPRD Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, meminta pemerintah daerah setempat proaktif menyambut statemen Nadiem Makarim.
“Mendikbud sudah menyampaikannya, maka kita (pemda, red) yang ada di daerah harus memanfaatkan peluang tersebut untuk para guru honorer, yang di daerah ini lebih dikenal dengan sebutan guru tidak tetap (GTT),” ujar Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Gorontalo Utara Ridwan Riko Arbie di Gorontalo.
Kapasitas formasinya, katanya, cukup banyak untuk guru honorer, yakni hingga satu juta formasi. Pemkab diharapkan memanfaatkan kesempatan itu untuk mengajukan keperluan formasi bagi daerah ini.
DPRD pun, kata Ridwan, siap mengawalnya. Apalagi, pengangkatan guru honorer akan memberi angin segar bagi para GTT di daerah ini yang penghasilannya masih tergolong minim.
“Prioritaskan bagi mereka yang telah lama mengabdi, apalagi daerah kita masih sangat memerlukan guru, mengingat rekrutmen GTT pun masih terus dilakukan dengan jumlah yang cukup banyak,” ujarnya.
Peluang pada 2021 itu, diharapkan mampu memenuhi keperluan jumlah guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di seluruh sekolah yang tersebar di 11 kecamatan.
Ia menyatakan banyak GTT sering mengadukan nasibnya ke DPRD agar mereka diperjuangkan menjadi guru PNS. Oleh karena itu, kata dia, pada 2021 diharapkan banyak guru honorer di daerah ini yang diangkat menjadi PPPK.
“Prioritaskan GTT yang sudah lama mengabdi, sebab mereka pasti telah memiliki kompetensi yang mumpuni dari segi pengalaman dan pengetahuan dalam menerapkan kegiatan belajar mengajar,” ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Utara Irwan Abudi Usman mengatakan jumlah GTT di daerah itu 1.360 orang, tersebar di seluruh jenjang pendidikan di 11 kecamatan.
Kapasitas formasinya, katanya, cukup banyak untuk guru honorer, yakni hingga satu juta formasi. Pemkab diharapkan memanfaatkan kesempatan itu untuk mengajukan keperluan formasi bagi daerah ini.
DPRD pun, kata Ridwan, siap mengawalnya. Apalagi, pengangkatan guru honorer akan memberi angin segar bagi para GTT di daerah ini yang penghasilannya masih tergolong minim.
“Prioritaskan bagi mereka yang telah lama mengabdi, apalagi daerah kita masih sangat memerlukan guru, mengingat rekrutmen GTT pun masih terus dilakukan dengan jumlah yang cukup banyak,” ujarnya.
Peluang pada 2021 itu, diharapkan mampu memenuhi keperluan jumlah guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di seluruh sekolah yang tersebar di 11 kecamatan.
Ia menyatakan banyak GTT sering mengadukan nasibnya ke DPRD agar mereka diperjuangkan menjadi guru PNS. Oleh karena itu, kata dia, pada 2021 diharapkan banyak guru honorer di daerah ini yang diangkat menjadi PPPK.
“Prioritaskan GTT yang sudah lama mengabdi, sebab mereka pasti telah memiliki kompetensi yang mumpuni dari segi pengalaman dan pengetahuan dalam menerapkan kegiatan belajar mengajar,” ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Utara Irwan Abudi Usman mengatakan jumlah GTT di daerah itu 1.360 orang, tersebar di seluruh jenjang pendidikan di 11 kecamatan.
Sumber: www.fajar.co.id