Berlaku Kasar ke Mertua dan Anak, Suami Terpaksa Ceraikan Istri

Sabtu 31-10-2020,05:30 WIB

JEKTV.CO.ID - Kewajiban suami bukan hanya menjadi tulang punggung rumah tangga saja. Akan tetapi juga mengingatkan perilaku istri jika keliru.

Tetapi, apa jadinya jika punya istri susah dibilangi. Jelas bikin suami cepat naik darah.

Donwori, 29, tidak habis pikir dengan Karin, 27, yang sulit dibilangi. Ketika berbuat salah dan diarahkan menjadi lebih baik, Karin justru melakukan perlawanan.

Sikap keras kepala keduanya membuat pasangan suami istri yang baru menikah dua tahun itu sering cekcok. Tak henti-hentinya Donwori mengingatkan Karin agar tidak sering berkata kasar kepada orang tuanya. Namun Karin tetap melakukan hal tersebut. Bahkan dengan mertuanya, Karin juga jauh dari kalimat ‘hormat’.

Karin sudah terbiasa dibentak orang tuanya sejak kecil. Hal itu terbawa hingga ia dewasa, bahkan ketika sudah berumah tangga.

“Sudah diingatkan agar tidak ceplas-ceplos kalau bicara atau sedang emosi, eh masih saja seperti itu. Padahal dulu pacaran kelihatannya sopan dengan orang tua saya, kok sekarang keliatan buruknya,” ujar Donwori.

Donwori yang merasa tidak enak tinggal dengan mertua, akhirnya memboyong istri dan anaknya pindah ke rumah orang tuanya.

Setelah pindah beberapa bulan ke rumah mertuanya, Karin tetap saja bersikap kasar. Sikap Karin sangat kelihatan ketika mendidik anaknya yang masih berusia tiga tahun.

Anak Karin yang masih butuh kasih sayang malah dibentak-bentak kalau tidak mau makan atau melakukan kesalahan.

“Namanya anak balita, salah bukannya diajari yang baik, malah dibentak hingga nangis,” sambat Donwori ditemui di Pengadilan Agama (PA) Klas IA Surabaya.

Hal itu membuat orang tua Donwori geregetan dengan Karin.

“Sudah dinasihati juga oleh bapak dan ibu saya, tapi masih aja kayak gitu. Orang tua saya kaget tahu kalau sikap istri saya keras dengan anak,” ucap Donwori.

Karena sikapnya yang keras dan kurang paham mengurus anak, Donwori diminta untuk menceraikan Karin oleh orang tuanya. Bukan hanya itu saja, sebagai suami Donwori sering mengalah dan harus menuruti permintaan Karin.

“Kalau nggak dituruti dia marah-marah. Nggak mau pengertian kondisi lagi pandemi, ada saja yang diminta,” imbuhnya.

Hingga akhirnya hubungan pasutri tersebut pun berakhir di PA Klas IA Surabaya. Ya karena Karin yang kurang siap menjalin hubungan rumah tangga.

Tags :
Kategori :

Terkait