JAKARTA– Rilis Bank Dunia (World Bank) menyatakan Indonesia masuk dalam 10 besar negara dengan utang luar negeri (ULN) terbesar di negara berpendapatan rendah dan menengah.
Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon pun lantas angkat bicara atas kondisi tersebut. Menurutnya, Indonesia telah diwarisi utang oleh pendahulu-pendahulu sebelumnya.
Pasalnya, dalam membayar utang, pemerintah kerap menggunakan dana dari pajak-pajak yang dibayarkan oleh masyarakat.
Hal tersebut diungkapkannya dalam akun Twitter pribadinya @fadlizon yang diunggah pada Rabu (14/10/2020).
“Inilah legacy (warisan) bagi anak cucu kita. Setiap anak, cucu, cicit yang lahir sudah ikut menanggung utang warisan dari pemerintahan sekarang,” tulisnya.
Diketahui per Selasa 13 Oktober 2020, utang luar negeri Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Dengan rincian utang luar negeri Indonesia pada 2009 sebesar US$179,4 miliar, pada 2015 sebesar US$307,74 miliar, pada 2016 sebesar US$318,94 miliar.
Sedangkan pada 2017 sebesar US$353,56 miliar, pada 2018 sebesar US$379,58 miliar, dan pada 2019 sebesar US$402,08 miliar.
Posisi itu menempatkan Indonesia di peringkat ke-6 negara berpendapatan rendah menengah yang memiliki utang besar.
Selain Indonesia, negara berpendapatan rendah dan menengah lainnya yang masuk dalam 10 besar dengan utang luar negeri terbanyak adalah Argentina, Brazil, India, Meksiko, Afria Selatan, Thailand, Turki, dan Rusia. (msn/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id