Rupanya Elon Musk memang sudah melakukan kontak dengan Arab Saudi. Mungkin juga sudah mulai ada lampu hijau.
Tapi tiba-tiba Elon Musk mengumumkan pembatalan go private itu. Pasar modal heboh. Otoritas pasar modal menjatuhkan sanksi berat ke Elon Musk: tidak boleh menjabat CEO Tesla selama dua tahun.
Ternyata setahun sebelum itu Saudi Arabia sudah melakukan kontak dengan Lucid. Dan Saudi ternyata lebih tertarik mendanai Lucid –meski pun tahapnya masih pengembangan.
Saudi berani menyiapkan uang sampai Rp 10 triliun. Hanya untuk tahap pembuatan prototype sampai lulus uji test.
Uang Arab Saudi ini dilewatkan satu lembaga yang bernama PIF (Public Investment Fund). Uang kerajaan memang ditaruh di PIF –yang ketuanya Putra Mahkota Mohamad bin Salman.
PIF agak mirip dengan Temasek. Bahkan perusahaan minyak Saudi, Aramco, juga mulai dimasukkan di bawah PIF.
Saat ini PIF mengelola dana sebesar USD 382 miliar. Atau sekitar Rp 6.000 triliun. Yang akan menjadi Rp 10.000 triliun setelah Aramco bergabung.
Selama ini pun PIF sudah banyak mendanai proyek komersial di banyak negara.
Salah satunya adalah perusahaan baja Korsel, Posco. Yang melakukan ekspansi ke Indonesia lewat BUMN PT Krakatau Steel.
Untuk dalam negeri Saudi sendiri PIF mendanai pabrik helikopter kelas black hawk. Saudi akan memiliki perusahaan penerbangan khusus helikopter –yang helinya diproduksi di dalam negeri. Oleh perusahaan Amerika. Dengan modal Saudi. Itulah salah satu hasil kunjungan Presiden Donald Trump ke Riyadh tahun lalu.
Perusahaan angkutan helikopter itu untuk mendukung industri baru pariwisata yang dibangun besar-besaran di sana.
Misalnya saja, kini lagi dibangun theme park terbesar di dunia. Letaknya 40 km di luar kota Riyadh. Namanya: Qiddiyah. Saking besarnya sampai disebut Qiddiyah City. Tahap satunya akan selesai dua tahun lagi.
PIF juga membiayai pembuatan 50 pulau wisata di Laut Merah. Di sepanjang 200 kilometer pantainya yang dekat Jeddah. Sekali bangun 50 pulau buatan.
Tapi biaya yang terbesar adalah untuk membangun kota wisata baru di dekat Israel: Neom City. Yakni kota baru yang sepenuhnya smart city. (Baca juga: Neo Mustaqbal)
Tapi PIF juga membeli banyak sekali saham-saham minoritas di perusahaan global. Termasuk Uber, Boeing, Facebook sampai ke perusahaan EO konser: Live Nation Concert Amerika. Yang bidang usahanya menyelenggarakan konser kelas dunia. Termasuk mendatangkan artis-artisnya.
Turun tangan PIF di pengembangan Lucid menjadi biasa saja.