KERINCI - Setelah mendapatkan sertifikat Indeks Geograpis (IG) dan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) RI, harga Kopi Arabika langsung melonjak tinggi. Tak dipungkiri saat ini, warga Kerinci yang berada di daerah pergunungan, mulai berbondong-bondong menanam Kopi Arabika, bahkan banyak diantara mereka yang sudah sukses.
Namun naas yang dialami petani Kopi Arabika di Desa Sungai Jernih, Kecamatan Gunung Tujuh, Kerinci. Pasalnya, Kopi Arabika yang mereka tanam beberapa bulan yang lalu terserang penyakit. ‘’Kopi Arabika setinggi hampir 1 meter, mengalami bercak-bercak di daun dan buah kopi yang baru mulai berbuah juga layu diakibatkan terserang penyakit.,’’ sebut Asmadi, petani Kopi Arabika di Sungai Jernih.
Saat ini, akunya, dirinya bersama petani lainnya juga kebingungan mencari jalan solusi, agar kopi arabika yang mereka tanam tersebut kembali normal dan kembali berbuah. "Padahal pelindung lumayan teduh, di sekeliling kebun banyak pepohonan," jelasnya.
Ia berharap kepada Pemkab Kerinci, dapat mencari solusi Kopi Arabika yang terserang penyakit. "Kami ini kan petani yang baru menanam Kopi Arabika, tentunya pengalaman belum ada," harapnya.
Sementara Kepala Disbunak Kerinci, Efrawadi, mengatakan hingga sejauh ini pihaknya belum menerima laporan dari petani Sungai Jernih, ada Kopi Arabika yang mereka tanam terserang penyakit. "Saat ini kita belum menerima laporan. Jika sudah ada laporan, maka petugas kami turun ke lokasi untuk memberikan obat, agar Kopi Arabika yang terserang penyakit bisa kembali normal,’’ tandasnya.
(adi)