Disway: Superholding

Selasa 22-09-2020,08:01 WIB

Selasa 22 September 2020
Oleh : Dahlan Iskan

Apakah negara yang BUMN-nya meniru Temasek pasti berhasil?

Malaysia-lah yang semula ingin meniru Temasek Singapura. Maka dibentuklah Khazanah Nasional Berhad di sana.

Tapi belum semua BUMN Malaysia menyatu di Khazanah. Petronas, misalnya, tetap di luar Khazanah.

Hasil terakhirnya (tahun 2019) adalah:


Aset Temasek: 306 miliar dolar.

Aset Khazanah: 18 miliar dolar.

Aset Petronas: 135 miliar dolar.

Khazanah –artinya: kekayaan– tidak kunjung seperti Temasek. Bahkan terus tertinggal dari Petronas sendiri.

Belakangan Khazanah juga bermasalah. Ia dijadikan kendaraan oleh Perdana Menteri Najib Razak untuk mencari dana politik.

Maka terjadilah skandal keuangan terbesar dalam sejarah dunia. Tanpa holding yang sebesar Khazanah mungkin skandalnya tidak sebesar itu. Sampai merontokkan perdana menteri.

Tanpa skandal itu pun Khazanah tetap bukan kelas Temasek. Khazanah tidak kunjung mampu menyelamatkan anak-anak perusahaannya. Salah satunya Malaysian Airlines System. Sampai MAS berkali-kali disuntik uang negara. Toh tidak juga bisa keluar dari kesulitan menahun.

Apakah BUMN Indonesia harus meniru Temasek?

Begitulah umumnya opini publik. Sejak dulu. Pun saya. Ketika masih emosional dulu. Waktu itu saya pun pasti menjawab, ya!, kita harus tiru.

Temasek itu memang menggiurkan. Cerita-cerita yang kita baca adalah sisi wow-nya. Tapi, kerugian besarnya saat mencoba ekspansi ke Amerika Serikat tidak diberitakan.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler