Permohonan Maaf di Padang Arafah, Menag Nasaruddin Klarifikasi & Harapan Jamaah Haji 2025

Rabu 11-06-2025,09:24 WIB
Reporter : Diana Hrp
Editor : Diana Hrp
Permohonan Maaf di Padang Arafah, Menag Nasaruddin Klarifikasi & Harapan Jamaah Haji 2025

Empati terhadap jamaah yang terpisah dan menghadapi keterlambatan

  • Terus bekerja sama dengan otoritas Saudi untuk memperkuat sistem penghantaran jamaah

  • Adapun evaluasi yang disebutkan termasuk:

    • Pemantapan unit logistik agar keluarga tidak terpisah

    • Perlancar jalur Armuzna, terutama antar Muzdalifah dan Mina

    • Per-hospital tracking, untuk menjaga bahwa semua jamaah, terutama lansia, berada di rawat ambulans & klinik mobile yang tersebar

    Meski masih ada catatan, klaim Saudi akan “penyelenggaraan yang lebih baik” didasari oleh beberapa temuan:

    • Volume dan kemacetan lalu lintas Armuzna sudah terkendali lebih baik dibanding sebelumnya

    • Ketersediaan air dingin dan balai kesehatan darurat meningkat secara masif

    • Unit pemeliharaan tenda, ambulans, dan relawan kesehatan lebih merata hadir di lokasi kritis

    Ditambahkan pula, manajemen jamaah digital—mulai dari paspor elektronik (e-Hajj), RFID, hingga scheduling rapi—menunjukkan Saudi tidak cukup puas dengan sistem tahun lalu; sehingga update ini benar-benar dirasakan saat pelaksanaan.

    BACA JUGA:Tragedi Mahasiswa UGM: Kecelakaan Maut, Pelat Nomor Ganda, dan Upaya Pengawalan Hukum dari Fakultas

    Berbagai evaluasi dan klaim perbaikan membawa angin positif. Pelambatan mortalitas jadi indikator bahwa produksi layanan haji berada dalam arah yang tepat. Biaya dan tanggung jawab besar dari negara pun sejalan dengan hasil yang lebih sehat, aman, dan lebih nyaman.

    Lebih lanjut, Menag berharap jamaah tetap menjaga kesehatan, memanfaatkan fasilitas hingga pemulangan di bandara—terutama minuman air Zamzam yang otomatis tersedia—sebagai syarat penting kembali ke tanah air dalam kondisi rukun dan mabrur.

    1. Rekonsiliasi data jamaah agar setiap kloter memiliki riwayat lengkap tentang kondisi, penyakit, dan kebutuhan khusus—terutama lansia.

    2. Optimalisasi koordinasi hotel-lokasi ibadah, agar kloter keluarga mendapatkan kamar dekat dan tidak tercerai-berai.

    Kategori :