jektv.co.id - Korban ledakan besar di gudang-gudang pelabuhan dekat Beirut yang menyimpan bahan-bahan sangat eksplosif terus bertambah. Sebanyak 78 orang dilaporkan tewas dan melukai hampir 4.000 orang. Ledakan ini mengirimkan gelombang kejut yang menghancurkan jendela-jendela, menghancurkan batu dan mengguncang tanah di ibukota Lebanon.
Kantor berita Reuters melaporkan, para pejabat setempat memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat lebih lanjut, ketika para pekerja darurat menggali puing-puing untuk menyelamatkan orang dan mengangkat yang mati. Itu adalah ledakan paling kuat dalam beberapa tahun yang melanda Beirut, yang sudah pulih dari krisis ekonomi dan lonjakan infeksi coronavirus.
Presiden Michel Aoun mengatakan bahwa 2.750 ton amonium nitrat telah disimpan selama enam tahun di pelabuhan tanpa langkah-langkah keamanan dan mengatakan itu “tidak dapat diterima”.