JEKTVNEWS.COM- Batik Jambi merupakan salah satu simbol budaya Jambi yang terkenal akan keindahan dan filosofinya. Salah satu motif yang ikonik adalah Durian Pecah, yang menggambarkan dua bagian buah durian yang masih bertaut di pangkal batangnya. Dilansir dari halaman Iwarebatik, motif ini mencerminkan pandangan hidup masyarakat Jambi.
Bagian pertama dari buah melambangkan iman dan kesalehan sebagai fondasi moral, sedangkan bagian kedua merepresentasikan penguasaan sains dan teknologi. Makna keseluruhan motif ini adalah bahwa setiap karya harus didasarkan pada iman, kebijaksanaan moral, dan didukung oleh ilmu pengetahuan untuk mencapai hasil yang maksimal dan memuaskan.
Menurut sumber lain dari Batik Prabuseno, awalnya motif Durian Pecah hanya dikenakan pada acara-acara adat dan pakaian bangsawan Jambi, menandakan status sosial dan nilai sakral dalam budaya lokal.
Namun, seiring waktu, penggunaannya mulai berkembang, dan motif ini kini digunakan lebih luas oleh masyarakat biasa. Perkembangan ini mencerminkan adaptasi budaya tradisional ke dalam kehidupan sehari-hari serta penerimaan masyarakat Jambi terhadap nilai-nilai tradisi dalam era modern.
BACA JUGA:Ajak Petani Bali Jaga Kualitas, Wamentan Sudaryono: Kopi Lokal Harus Kuasai Pasar Global
Motif Durian Pecah pada batik Jambi lebih dari sekadar dekorasi indah; ia menyampaikan pesan filosofis tentang pentingnya keseimbangan antara iman dan ilmu, yang tetap relevan dalam kehidupan masyarakat modern. Pesan ini mencerminkan pendekatan hidup yang mengintegrasikan etika dalam pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Selain memperkuat identitas budaya Jambi, motif ini juga menjadi simbol peran aktif budaya lokal dalam menghadapi tantangan globalisasi. Batik Jambi, khususnya motif Durian Pecah, menjadi bukti nyata bahwa warisan budaya dapat terus hidup dan berkembang sambil tetap mempertahankan makna dan nilai-nilai lokalnya.