JAMBI, JEKTVNEWS.COM - Workshop digitalisasi manuskrip program peningkatan kapasitas penelitian manuskrip incung, ahli aksara alih bahasa dan ahli media yang digelar di Universitas Jambi, Senin (21/10/2024).
Kegiatan workshop digitalisasi manuskrip aksara incung ini diketuai oleh dosen Arkeologi Universitas Jambi Hafiful Hadi Sunliensyar, M.A.
Dalam kegiatan ini turut dihadiri oleh, Kaprodi Arkeologi Universitas Jambi, Dosen Arkeologi, mahasiswa, dan perwakilan museum Siginjai Jambi.
Dikatakan Hafiful, saat ini koleksi aksara incung di Jambi masih terbatas, sedangkan di tengah masyarakat dijadikan sebagai barang pusaka.
Dalam aksara incung itu sendiri berisikan suatu tulisan seperti tambo atau silsilah masyarakat yang menyimpan naskah.
Kemudian ada juga berupa ratap tangis, atau surat ratapan itu sisinya semacam puisi cinta, dari penulisnya.
Biasanya aksara incung ini ditulis di bahan berupa bambu, tanduk kerbau, dan kulit kayu.
"Kebanyakan (aksara incung) masih disimpan dirumah masyarakat, dan itu dijadikan barang pusaka yang kita agak susah aksesnya," ucapnya, Senin (21/10/2024).
Menurutnya, aksara incung ini harus dilakukan perawatan agar terhindar dari kerusakan.
Sementara, dalam proses digitalisasi manuskrip aksara Incung ini dilakukan dalam tiga tahap.
"Pra digitalisasi, digitalisasi, dan pasca digitalisasi, nah masing-masing tahapan ini memiliki fungsinya masing-masing," sebut Agus Iswanto dari Lembaga Pusat Riset Manuskrip Literatur, dan Tradisi Lisan, BRIN dan Manssa.
Masing-masing tahap ini memiliki fungsinya, kalau pra digitalisasi memastikan identifikasi manuskrip yang akan digitalisasikan.
Digitalisasi, dilakukan proses pemotretan sesuai standar teknik-teknik digitalisasi yang biasanya menggunakan kamera DSLR.