JAMBI, JEKTVNEWS.COM - Masjid Jami' Al-Ikhsaniyah atau lebih dikenal dengan Masjid Batu Al-Ikhsaniyah terletak di Jalan KH. Ibrahim, Desa Olak Kemang, Kecamatan Telaga Teluk, Kota Jambi, Provinsi Jambi, merupakan masjid tertua di seluruh Provinsi Jambi.
Meskipun pemerintah setempat melakukan beberapa penambahan pada bangunan masjid, ciri-ciri utama dan sejarah bangunan tersebut masih tetap ada.
Pembangunan Masjid Jami' Al-Ikhsaniyah tidak lepas dari sejarah masuknya Islam di Jambi. Islam pertama kali masuk ke wilayah Jambi sejak kedatangan rombongan kapal Kesultanan Turki yang dipimpin oleh Ahmad Ilyas/Ahmad Salim/Ahmad Barus. Tujuan kelompok tersebut adalah untuk berdagang dan mencoba menyebarkan Islam secara perlahan kepada masyarakat Jambi.
Mengenai sejarah dibangunnya Masjid Jami' Al-Ikhsaniyah pertama kali didirikan pada tahun 1880-an oleh Sayyid Idrus bin Hasan Al-Jufri, seorang tokoh penyebar Islam di Jambi bergelar Pangeran Wiro Kusumo yang datang dari Yaman.
Tujuan dibangunnya masjid ini pada saat itu adalah untuk memenuhi fungsi umum sebagai tempat ibadah masyarakat setempat yang sebagian besar sudah masuk Islam.
Masjid Batu Al-Ikhsaniyah memiliki beberapa ciri khas terutama pada bagian interior masjidnya. Bagian dalam masjid dipenuhi oleh hiasan kaligrafi dengan berbagai model dan rupa.
Mimbar asli tetap dibiarkan seperti aslinya dan diletakkan di sebelah kanan mihrab, ada juga peninggalan bedug yang sudah berumur ratusan tahun yang saat ini hanya disimpan dibagian belakang ruang sholat.
BACA JUGA:Ratusan Masyarakat Sarolangun Hadiri Deklarasi Hurmin Sebagai Calon Bupati Sarolangun
Ciri khas masjid ini adalah memiliki banyak sekali jendela yang dipasang dengan berpasang-pasangan di sekeliling masjid, bahkan hanya tembok bagian mihrab saja yang tidak memiliki jendela.
Ada makam di depan Masjid Al Ihsaniyah, yaiut makam Habib Sayyid Idrus bin Hasan Al-Jufri. Beliau meninggal dunia pada tahun 1902.
Hingga saat ini, seiring dengan perkembangan agama Islam, masjid masih menjadi tempat ibadah yang banyak dikunjungi umat Islam dari berbagai penjuru dunia.
BACA JUGA:Sumber Mata Pencarian, Ikan-ikan di Danau Teluk Kota Jambi Masih Berlimpah
Hingga saat ini, masjid mempunyai angkutan/peringatan rutin setahun sekali sejak tanggal wafatnya habib itu. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh beberapa tokoh agama, intelektual, ulama, dan perwakilan pemerintah.
.