KOTA JAMBI, JEKTVNEWS.COM - Sejumlah harga bahan pokok di Provinsi Jambi melonjak drastis, khususnya harga bawang merah. Pemerintah akan melakukan evaluasi dan intervensi untuk menekan harga agar tetap stabil.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (T-P-I-D) Provinsi Jambi bakal melakukan rapat evaluasi dan intervensi pasar pada sejumlah bahan pokok. Hal ini menyusul tingginya harga bawang merah di pasar tradisional yang mencapai 55 ribu rupiah per kilogram.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman mengatakan, kondisi ini disebabkan karena produksi bawang merah berkurang ditingkat petani. Sehingga distribusi menjadi berkurang dan tidak mencukupi kebutuhan ditingkat pedagang. Selain itu juga disebabkan karena Provinsi Jambi tidak memproduksi bawang merah sendiri. Dengan demikian, kebutuhan bawang merah tidak tercukupi dengan baik.
Sudirman juga menyebutkan, meski terjadi lonjakan harga disejumlah bahan pokok, namun masih tetap stabil dan terjangkau oleh masyarakat.
BACA JUGA:Gagalkan Penyelundupan 125 ribu Benih Lobster di Jambi
“Mudah-mudahan masih bisa teratasi dan stabil untuk di posisi pengendalian inflasinya. Biasanya begitu nanti kita akan melihat perkembangan dalam satu minggu terakhir, nanti akan kita lihat apakah kenaikannya cukup signifikan atau masih dalam batas yang wajar,” jelasnya, Minggu (12/5).
“Nanti kita akan rapat di tim pengendalian inflasi daerah kalau kita lihat memang dibutuhkan intervensi akan kita lakukan intervensi sama seperti dulu kita melakukan intervensi terhadap kenaikan harga beras. Kita lihat nanti perkembangannya dalam satu minggu ke depan,” tambahnya.
BACA JUGA:Gelar Razia Antik, Polda Jambi Kerahkan Anjing Pelacak
Pemerintah Provinsi Jambi akan terus memantau kondisi harga bahan pokok di pasar tradisional. Sehingga jika terjadi lonjakan yang signifikan, pemerintah bisa menekan lonjakan harga agar tidak melambung tinggi.