JEKTVNEWS.COM - Dua ekor bayi Orang Utan Kalimantan, Jojo dan Juvi, lahir di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Mendalam di wilayah Resort Nanga Hovat, Seksi PTN Wilayah III Padua Mendalam, Taman Nasional (TN) Betung Kerihun, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Bayi-bayi ini sehat dan tumbuh dengan baik.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, menyatakan dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat (9/2), bahwa kelahiran Orang Utan Kalimantan di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun menandakan kesesuaian habitat dan masih terjaganya kelestarian Orang Utan Kalimantan.
Menteri Siti menyatakan bahwa kelahiran ini menunjukkan kemampuan Orang Utan Kalimantan untuk bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik di lingkungan alami, terutama di Taman Nasional Betung Kerihun.
Sebagai bagian dari target program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang memandang bahwa satwa dan habitatnya adalah satu kesatuan, pertumbuhan dua bayi Orang Utan itu menunjukkan peningkatan kualitas habibat Orang Utan.
Dia menyatakan, "Pertumbuhan satwa dengan ditandai kelahiran menunjukkan bahwa habitatnya lebih baik, dan itulah upaya jajaran KLHK secara keseluruhan."
Akibatnya, Menteri Siti mengimbau semua pihak untuk mendukung kelestarian satwa dan habitatnya, yang merupakan aset rakyat Indonesia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS), Wahju Rudianto, melaporkan kelahiran Orang Utan, menurut Satyawan Pudyatmoko, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE).
Jojo dan Juvi sendiri dilepasliarkan pada 2017 di Wilayah Resort Nanga Hovat oleh Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum dengan Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang (YPOS) dan BKSDA Kalimantan Barat.
BACA JUGA:PJ Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih Warga Tetap Memilih di TPS Saat Pemilu 14 Februari
Anak dari Orang Utan Jojo diperkirakan berumur dua tahun saat dijumpai pada November 2023 lalu. Sementara anak dari Orangutan Juvi diperkirakan berusia satu tahun saat pertama kali dijumpai pada 2019 lalu atau kini telah berumur enam tahun.
“BBTNBKDS bersama tim dan mitra kerja di antaranya Rafael Tenting dan Bundany Anugra melaporkan termonitornya Orang Utan Jojo bersama anaknya. Sementara, Orang Utan Juvi bersama anaknya berhasil dipantau berdasarkan laporan monitoring tim Sintang Orangutan Center (SOC),” jelas Dirjen Satyawan.
Satyawan Pudyatmoko menegaskan, pihaknya akan terus melaksanakan kegiatan-kegiatan perlindungan dan pengawetan khususnya di dalam kawasan Taman Nasional untuk menjaga kelestarian kawasan beserta flora dan fauna yang hidup di dalamnya.
BACA JUGA:Rancangan Perpres Publisher Rights Segera Disahkan
“Dalam pelestarian Orang Utan Kalimantan, BBTNBKDS juga bekerja sama dengan Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang (YPOS), BKSDA Kalimantan Barat dan masyarakat sekitar, khususnya dalam hal konservasi Orang Utan Kalimantan, baik yang hidup liar maupun hasil pelepasliaran,” tutup Dirjen KSDAE.