JEKTVNEWS.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 2,74 poin atau 0,04 persen pada perdagangan Jumat, 20 Oktober lalu, mencapai level 6.849. Transaksi saham pada hari itu mencapai Rp10,01 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,56 miliar saham. Selama sepekan terakhir, IHSG mengalami dua kali kenaikan dan tiga kali penurunan. Akumulasi ini mengakibatkan IHSG melemah sebesar 1,12 persen.
Namun, dalam periode 16 hingga 20 Oktober 2023, mayoritas hari berakhir di zona positif. Volume transaksi harian bursa naik sekitar 23,08 persen dari 19,51 miliar menjadi 24,01 miliar lembar saham, sementara nilai transaksi harian meningkat sekitar 16,82 persen dari Rp10,11 triliun menjadi Rp11,81 triliun. Frekuensi transaksi harian juga meningkat sebesar 12,27 persen dari 1.197.523 menjadi 1.344.504 kali transaksi. Kapitalisasi pasar bursa juga mengalami kenaikan sebesar 0,55 persen, mencapai Rp10,62 triliun, dibandingkan dengan Rp10,56 triliun pada pekan sebelumnya.
BACA JUGA:Arus Modal Asing Keluar dari Indonesia, BI Ungkap Alasan dan Dampaknya
Investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp288,56 miliar pada hari tersebut, dan sepanjang tahun 2023, nilai jual bersih investor asing telah mencapai Rp8,49 triliun. Proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan menunjukkan kemungkinan pelemahan. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang support 6.720 dan resistance 6.920. Beberapa sentimen negatif yang mungkin memengaruhi IHSG antara lain adalah kenaikan suku bunga Bank Indonesia sebesar 25 bps menjadi 6 persen, serta potensi kenaikan suku bunga oleh The Fed (bank sentral AS) di akhir tahun ini.
Selain itu, sentimen dari laporan keuangan emiten kuartal III 2023 mungkin tidak akan signifikan mempengaruhi IHSG, mengingat kondisi ketidakpastian ekonomi yang dipengaruhi oleh suku bunga yang tinggi dan geopolitik yang memanas. Pengumuman mengenai calon wakil presiden (cawapres) dan pendaftaran pasangan calon presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilu 2024 juga mungkin tidak memiliki dampak besar pada pasar dalam pekan ini. Di sisi lain, faktor eksternal seperti potensi kenaikan harga komoditas, terutama minyak, dapat menekan pergerakan IHSG. Konflik di Timur Tengah dan pemangkasan produksi oleh OPEC+ masih menjadi faktor yang memengaruhi harga minyak mentah.
BACA JUGA:Proyeksi Pergerakan IHSG Diduga Melemah dan Rekomendasi Saham Unggulan Hari Ini
Dalam kondisi pasar yang demikian, investor disarankan untuk berhati-hati, terutama jika IHSG tidak dapat bertahan di atas level 6.825 dalam pekan ini. Analisis teknikal juga merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan. Salah satunya adalah saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang memiliki potensi untuk mencapai level 4.160. Selain itu, saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga memiliki proyeksi kenaikan dalam pekan ini. Perlu diingat bahwa proyeksi dan rekomendasi ini bersifat informatif, dan keputusan investasi sebaiknya dibuat setelah mempertimbangkan situasi dan risiko secara menyeluruh.