Jektv.co.id - Pada hari-hari yang tenang sebelum virus corona melanda, Karin -bukan nama sebenarnya- berupaya menjadi ibu rumah tangga yang produktif. Suatu hari, Karin berangkat ke pasar pada pagi hari.
Setelah tiga jam berbelanja, Karin pun pulang ke rumah. Hatinya sudah ayem karena tak perlu memasak lagi.
Dalam bayangan Karin, nanti sampai rumah bisa langsung leha-leha. Bagi Karin, Minggu adalah waktu yang harus dinikmati.
Ternyata Donwori sedang mengintip seseorang di kamar mandi. Donwori tampak mengintip melalui celah-celah ventilasi sambil memegangi anunya.
Semula Karin seperti tak percaya dengan yang dia lihat. Meski tahu Donwori sedang mengintip, Karin tak tahu yang menjadi sasaran suaminya.
Setelah berpikir dan mengingat-ingat lagi, Karin baru ngeh bahwa sebelumnya adiknya dari kampung -sebut saja namanya Sephia- ydatang berkunjung. Sontak, Karin langsung mengambil talenan.
Saat itu pula Karin melemparkan talenan ke punggung Donwori. Lemparan itu membuat Donwori kaget sekaligus gelagapan.
"Waktu itu aku langsung mbengoki, ‘kon iku lapo?!’ (Waktu itu saya langsung berteriak, 'kamu itu sedang apa?!’, red),” tutur Karin di Pengadilan Agama (PA) Kelas 1A Surabaya belum lama ini.
Karin menuturkan, Donwori yang kebingungan mencoba menjawab dengan tergagap-gagap. Donwori mau berupaya mengelak, tetapi faktanya dia tertangkap basah.
Walhasil Donwori hanya diam. Sementara Karin sudah sangat geram.
Pada saat yang sama Sephia keluar dari kamar mandi. Saat itu Sephia langsung tahu apa yang sedang terjadi.
Karin tampak murka. Dia mulai mengamuk dan melamparkan berbagai barang di dapur seperti piring, gelas dan panci ke arah Donwori yang berdiri mematung.
Sebelum orang-orang datang karena penasaran mendengar keributan, Karin langsung meminta talak dari Donwori. Pagi itu juga, Karin pulang ke rumah orang tuanya.
"Jujur aku gak iklas duwe bojo mesum. Korbannya adikku sendiri lagi, adik iparnya!" kata Karin.
Sejak kejadian itu, Karin tak mau lagi berurusan dengan Donwori. Karin hanya kembali ke Surabaya untuk mengurus proses perceraiannya saja.(Radar Surabaya)