JEKTVNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan payung besar regulasi terkait transformasi digital harus dibuat lebih holistis agar menciptakan potensi baru dan tidak menggerus perekonomian yang sudah ada.
"Payung besar regulasi tentang transformasi digital ini memang harus dibuat dengan lebih holistis dan ini sedang dikerjakan pemerintah agar perkembangan teknologi bisa (sepeti) yang kita harapkan dan diharapkan oleh masyarakat," ungkap Jokowi, Senin (25/9).
"Mestinya perkembangan teknologi itu bisa menciptakan potensi ekonomi baru, bukan membunuh ekonomi yang sudah ada, bukan menggerus ekonomi yang sudah ada," lanjutnya.
BACA JUGA:Kampanye Pemilu di Kampus, KPU Sebut Hari Sabtu dan Minggu Boleh
Selain untuk mengantisipasi pesatnya kemajuan teknologi, lanjut Jokowi, regulasi ini juga diharapkan dapat menjadi payung hukum bagi industri yang terdampak seperti industri kreatif maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Industri kreatif harus dipayungi, UMKM kita harus dipayungi dari terjangan dunia digital ini," ujarnya.
Menurut Jokowi, pemerintah baru saja memutuskan aturan terkait perniagaan di media sosial atau social commerce yang memberikan dampak besar bagi pelaku UMKM di tanah air akibat terlambatnya regulasi.
"Tadi baru saja kita rapat terbatas memutuskan mengenai social media yang digunakan untuk e-commerce. Besok mungkin keluar (regulasinya), karena dampaknya memang sangat dahsyat sekali. Kita terlambat hanya berapa bulan saja, sudah efeknya ke mana-mana,” ujarnya.
Jokowi menekankan perkembangan dunia digital tidak bisa dihentikan. Presiden mencontohkan, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang saat ini semakin berkembang menjadi generative artificial intelligence
BACA JUGA:Bunga Rendah Limit 500 Juta! Cek Syarat dan Cara Ajukan KUR Maybank Indonesia
"Regulasinya selalu terlambat, peraturannya selalu terlambat, sehingga selalu didahului oleh hal-hal yang baru. Kita belajar yang satu belum selesai, sudah muncul generative artificial intelligence, ini barang apa lagi, yang satu belum selesai kita pelajari. AI sekarang ini," tutupnya.