Kisah Istri Dikurung Gara-gara Berselingkuh
Seorang ibu rumah tangga ini -sebut saja namanya Karin- menerima perlakuan tak mengenakkan. Gara-gara berselingkuh secara online, perempuan paruh baya itu dikurung hingga berhari-hari dalam kamar gelap.
Hubungan rumah tangga yang tak harmonis membuat Karin menjalin asmara dengan pria lain. Itulah yang membuat Donwori murka hingga menyekap Karin selama berhari-hari.
Beruntung, masa isolasi Karin hanya lima hari. Walakin, Karin merasakan trauma dan takut menemui suaminya.
Karin sudah ibarat kucing yang dikandangkan. Mending kalau di ruang isolasi itu ada kamar mandi, kulkas atau televisi.
Alih-alih dimanjakan dengan fasilitas, Karin justru diikat di atas kasur. Ruang sekapnya pun gelap.
Karin tak punya kebebasan meski hanya untuk ke kamar mandi. Baru ketika dia berteriak-teriak kebelet kencing atau buang air besar (BAB), anaknya masuk dan mengantarnya ke kamar mandi.
Itu pun kalau anak-anak Karin sedang di rumah. Kalau tidak ada orang di rumah, Karin terpaksa pipis maupun BAB di tempat tersebut.
Untuk makan pun Karin juga harus menunggu anaknya pulang. Dia tak boleh makan sendiri, tetapi harus disuapi.
Namun, Karin juga tak merasakan nikmatnya makan. “Saya makan cuma kasihan melihat anak saya saja. Kalau tidak gara-gara mereka, mending saya mati kelaparan saja,” tutur Karin pada suatu siang di Pengadilan Agama (PA) Kelas IA Surabaya.
Karin semula tak tahu bakal berapa lama dia dikurung. Namun, tiga anak Karin merancang pembebasannya secara sembunyi-sembunyi.
Selanjutnya, Karin disuruh kabur dari rumah. Demi keamanan Karin, tiga anaknya sudah mengontrakkannya rumah yang tersembunyi.
“Anakku sebelumnya gak berkutik tetapi diancam sama ayahe. Kalau sampai sekongkol membela mama, akan diputus biaya sekolahnya. Akhire ya gak tega sama mamae,” tutur Karin.
Setelah kabur itulah Karin move on. Ia menghubungi Donwori untuk menyampaikan keinginannya bercerai.
Karin sudah ingin lepas dari Donwori. Ia tak sudi tinggal dengan laki-laki gila yang tega menyekap istrinya sendiri.
Sumber: